Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ada Rencana Tambahan Pagu Untuk SMP Negeri Surabaya di Tengah Pandemi, SMP Swasta Minta Kaji Ulang

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP swasta telah berdiskusi dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya yang mengusulkan, jumlah pagu PPDB SMP.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Taufiqur Rohman
TribunJatim/Haorrahman
Ilistrasi Siswa Sekolah Menengah pertama (SMP). 

"Tapi kalau jumlah siswanya 42 dalam satu kelas bagaimana dengan (penerapan) protokol kesehatannya, bagaimana physical distancing diterapkan di sekolah negeri. Ini kan ndak bisa sekalipun alasannya karena pandemi? Saya masih berharap kadindik memahami kondisi sekolah swasta sekaligus fenomena Covid-19 saat ini," tuturnya.

Karenanya ia meminta agar Dindik Kota Surabaya dan Pemkot Surabaya mengkaji kembali aturan pagu dalam PPDB tahun ini.

Download Lagu MP3 Savage (Remix) Megan Thee Stallion feat Beyonce, Ada Lirik, Viral di Tik Tok

Pihaknya juga menekankan agar pemerintah bisa mentaati aturan jumlah pagu.

"Kalau seruang isi 32 anak ya realisasi 32 anak. Kalau tetap dilakukan (penambahan), kasusnya akan sama seperti tahun lalu. Karena melanggar jumlah pagu dalam permendikbud. Ini lagu lama yang kemudian akan diajukan ke kemdikbud," kata dia.

Sementara itu, Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya, Erwin Darmogo mengungkapkan tidak keberatan jika kuota afirmasi ditambah. Hal ini berarti kuota zonasi akan berkurang.

"Jadi saya sudah bertemu dengan Dindik, penambahan kuota katanya buat afirmasi. Ya ndak masalah asla kuota keseluruhan tidak ditambah,"tuturnya.

Akhmad Hadian Lukita Terpilih Jadi Dirut PT LIB Baru : Semoga Jadi Hal Positif untuk Sepak Bola

Dengan jalur afirmasi lebih banyak di sekolah negeri, dan dibuka sebesar-besarnya. Maka sekolah swasta bisa mendapat lebih banyak siswa reguler.

"Tapi swasta juga menampung siswa afirmasi yang didanai pemkot melalui dana CSR," pungkasnya.

Lebih Baik Tambah Rombel Dengan Jumlah Siswa Ideal

Rencana penambahan pagu dalam PPDB tahun 2020 karena pandemi juga disoroti Pengamat Pendidikan Kota Surabaya, Martadi.

Menurutnya, dalam kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19 terjadi, jumlah pagu 42 siswa mungkin bisa dijalankan.

Akan tetapi dengan kondisi saat ini, yakni berjarak antar siswa dalam kelas, hal itu tak dapat dijalankan.

Karena jika ideal satu kelas berjarak 1 sampai 2 meter maka bisa menampung siswa hingga 24 anak.

Akan Berpegian Jarak Jauh Naik Kereta Api ? Begini Persyaratan Wajib Untuk Calon Penumpang

Sementara jika jumlah terlalu besar dan harus menggunakan protokol kesehatan Covid-19, dikhawatirkan sekolah akan kesulitan dalam mengatur jarak tersebut.

"Jadi menurut saya ini perlu dipertimbangkan kembali. Kalau saya lebih baik menambah jumlah rombel dibanding jumlah pagu. Kalau kemarin jumlahnya enam sekarang ditambah menjadi tujuh atau delapan rombel tapi jumlah anaknya ideal," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved