Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Inilah 4 Rekomendasi untuk Wali Kota Risma Terkait Covid-19 dari Gugus Tugas Jatim

Pertambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya yang terus melonjak menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
ISTIMEWA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan teleconference, Sabtu (13/6/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pertambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surabaya yang terus melonjak menjadi perhatian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Dengan penambahan kasus yang masih terus meningkat gugus tugas Jatim merekomendasikan agar Pemkot Surabaya mengembangkan rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19.

Hal itu sebagaimana disampaikan Joni Wahyuhadi Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Rabu (17/6/2020).

Ia mengatakan bahwa rumah sakit khusus ini dibutuhkan untuk mengatasi kebutuhan penyediaan bed untuk pasien positif Covid-19.

"Itu usulan kami. Dengan kondisi yang ada, perlu dikembangkan rumah sakit khusus untuk menangani kasus Covid-19 di Surabaya," kata Joni.

Salah satu rumah sakit yang direkomendasikan adalah rumah sakit Bhakti Dharma Husada sebagai rumah sakit khusus penanganan covid-19 di Kota Pahlawan.

Tidak hanya itu, menurut Joni yang juga Dirut RSUD dr Soetomo ini rumah sakit khusus Covid-19 sebaiknya asalah rumah sakit milik pemerintah dan bukan rumah sakit swasta.

Hal ini menyangkut dengan kepentingan dan kemudahan layanan bagi pasien. Sebab jika rumah sakitnya milik swasta maka pasien saat akan mendapatkan perawatan harus membayar di depan, berbeda jika di rumah sakit plat merah maka ditanggung pemerintah.

Rumah sakit khusus covid-19 ini menjadi rekomendasi atau usulan untuk Kota Surabaya yang pertama dalam penanganan virus Corona atau Covid-19. Relomendasi yang kedua, dikatakan Joni adalah kebutuhan tim pakar khusus.

"Sebaiknya ada pakar-pakar yang bisa memberikan ibu wali kita masukan dalam penanganan Covid-19," kata Joni.

Pernikahan Aurel-Atta Sebentar Lagi? Kakak Anang Hermansyah Bocorkan & Singgung Kejujuran: Sholeha

Ratusan Pesilat dari PSHT Datangi PN Jember, Beri Dukungan Rekannya Jadi Terdakwa dan Saksi

Pelayanan Tak Memuaskan, Pemuda di Surabaya ini Nekat Habisi Nyawa Terapis Pijat

Pakar yang dimaksud adalah terkait pakar epidemiologi, sosial ekonomi dan anggaran," tegas Joni.

Berikutnya adalah rekomendasinya adalah terkait anggaran. Menurut Joni, Kota Surabaya diharapkan bisa meningkatkan anggaran penanganan Covid-19.

Sebab ternyata dari tiga daerah Surabaya Raya, anggaran penanganan Covid-19 di Kota Surabaya adalah yang paling rendah.

Kabupaten Gresik alokasi anggaran penanganan Covid-19 Rp 289 miliar dan sejauh ini sudah terealisasi Rp 64,0 miliar. Untuk Kabupaten Sidoarjo mengalokasikan Rp 288 miliar dan sudah terealisasi Rp 4,1 miliar. Sedangkan untuk Kota Surabaya alokasinya Rp 45,2 miliar dan baru terealiasi Rp 550 juta.

"Yang terakhir rekomensasi kami adalah sosialiasi dan penguatan protokol kesehatan dengan melibatkan masyarakat TNI Polri dengan pembangunan kampung tangguh perlu dilakukan," pungkas Joni. (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved