Banyak Pasien Covid-19 Stres saat Karantina, Gugus Tugas Tulungagung Kirim Dokter Anak dan Psikiater
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung mengirimkan dokter anak dan psikiater ke tempat karantina IAIN Tulungagung, Senin.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung mengirimkan dokter anak dan psikiater ke tempat karantina IAIN Tulungagung, Senin (22/6/2020).
Langkah ini diambil karena banyak pasien yang stres selama menjalani karantina.
Selain itu dokter anak secara khusus memantau para pasien di bawah umur, yang harus tinggal di tempat karantina.
• Didemo Warga dan Dituding Tak Transparan soal Bansos, Kepala Dusun Tulungagung Mundur dari Jabatan
• Kajian Arkeolog UM, Temuan Kepala Kala di Tulungagung Diduga Tersurat dalam Nagarakretagama
Anggota GTPP covid-19 Tulungagung, dr Muhammad Rafi, mengatakan bahwa kegiatan ini akan dijadwakan khusus.
“Sebelumnya sudah ada kegiatan rutin pemeriksaan kesehatan. Hari ini ada penambahan pendampingan psikologi,” terang dr Rafi di Rusunawa IAIN.
Dokter Emi Andarukmi, SP.A yang ditunjuk sempat berbincang dengan tiga pasien anak.
Mereka datang satu per satu didampingi orang tuanya.
Seorang anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Tulungagung yang biasa melayani para pasien juga turut mendampingi.
Sementara dua pasien dewasa terlihat tengah “curhat” kepada dokter Predito Prihantoro, dokter spesialis kesehatan jiwa yang ditugaskan.
Mereka mengeluarkan keluh kesahnya selama menjalani proses karantina.
Proses pendampingan psikologi ini diharapkan bisa mengembalian semangat para pasien, selama tinggal di tempat karantina.
“Saat seseorang divonis covid-19, pasti kondisi mereka menurun dan itu mempengaruhi sistem imun mereka,” sambung dr Rafi.
Masih menurut dr Rafi, proses penyembuhan pasien Covid-19 tidak hanya masalah fisik saja.
Namun kejiwaan mereka juga harus dijaga agar terhindari dari stres dan rasa susah hati.