Curhat Istri Anggota TNI yang Gugur di Kongo, Tunggu Video Call Lagi, Malah Staf TNI Bawa Kabar Duka
Serma Rama Wahyudi tak sempat video call lagi dengan istrinya, Anita, karena anggota pasukan perdamaian PBB itu gugur diserang milisi di Kongo.
"Rupanya Allah berkehendak lain ya. Pulangnya lebih cepat," kata Anita sambil menangis.
Anita dan Serma Rama Wahyudi memiliki tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki. Anak pertama kelas II SD, anak kedua masih TK dan yang terakhir masih berusia 4 tahun.
Rencana bangun rumah
Mereka selama ini tinggal di rumah orang tuanya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung. Sedangkan rumah mereka masih dalam tahap pembangunan.
"Rumah kami sedang dibangun di kilometer 2 di Jalan Garuda Sakti ini juga. Rencananya kalau dia udah pulang kita bangun rumah lagi," ucap Anita.
Menurut Anita, suaminya akan berulang tahun ke-37 pada Juli 2020.
Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed mengatakan, kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.
Menurut dia, dalam beberapa hari ke depan jenazah akan tiba di Pekanbaru. "Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru. Dia adalah pahlawan karena gugur dalam tugas," sebut Ismed.
Sebagaimana diketahui, Serma Rama Wahyudi gugur saat bertugas menjalankan misi perdamaian di Kongo. Dia diserang saat berada sekitar 20 kilometer dari Kota Beni, Provinsi Kivu Utara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Sedih Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Video Call Sebelum Penyerangan