Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bahan Aditif Pakan Jatim Makin Diminati Banyak Negara, Tembus 2 Pasar Baru: Finlandia dan Yunani

Bahan aditif pakan asal Jawa Timur Premix L-lysine Sulfate tembus 2 pasar baru di Finlandia dan Yunani. Kepala Barantan, Ali Jamil: wajib didorong.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya menyatakan bahwa bahan aditif pakan asal Jawa Timur semakin digemari banyak negara, hal ini terbukti dengan terbukanya dua pasar baru, yaitu menuju Finlandia dan Yunani. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah memiliki enam pasar di Peru, Bangladesh, Amerika Serikat, Latvia, India dan Taiwan, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya menyebut bahan aditif pakan berupa Premix L-lysine Sulfate asal Jawa Timur sukses menembus dua pasar lagi.

Yaitu di Finlandia dan Yunani.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyatakan sangat mengapresiasinya,  hal seperti itu juga wajib didorong.

Tak Ada Pria di Dalamnya karena Benci, Suku Wanita di Pedalaman Amazon Punya Cara Brutal Dapat Anak

Pasangan Selingkuh Bunuh Diri Bareng dan Tinggalkan Surat Ancaman, Akan Saya Goyang dari Alam Baka

"Sejalan dengan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) maka bertambahnya negara tujuan ekspor baru wajib didorong," kata Kepala Barantan, Ali Jamil, Kamis (25/6/2020).

Dikatakannya, pihaknya selaku otoritas karantina berperan sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional terus melakukan harmonisasi peraturan teknis sanitari dan fitosanitari atau SPS.

"Hal itu sendiri dilakukan agar lebih banyak lagi negara yang dapat menerima produk ekspor tanah air," imbuhnya.

Tim Verifikasi Faktual Dukungan Calon Perseorangan Pilwali Blitar Jalani Rapid Test Sebelum Bertugas

20 Ruas Jalan Nasional di Surabaya Diambil Alih Pemkot, Wali Kota Risma: Operasionalnya di Kita

Apalagi saat ini, masih kata Jamil, kebijakan tarif tidak lagi populer dalam aturan perdagangan global maka aturan SPS menurutnya perlu menjadi strategis.

"Saat ini kebijakan tarif tidak lagi populer dalam aturan perdagangan global maka aturan SPS menjadi strategis dan kami siap mengawalnya," tandas Jamil.

Penulis: Fikri Firmansyah

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved