Karyawan Kantor Ini Berhamburan Saat Ada Gempa 6,4 SR di Surabaya, Ternyata Hanya Simulasi
Sebuah gempa berkekuatan 6,4 Skala Ritcher (SR) mengguncang Surabaya, Kamis (25/6/2020). Puluhan Karyawan di sebuah gedung berhamburan.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Firman Rachmanudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah gempa berkekuatan 6,4 Skala Ritcher (SR) mengguncang Surabaya, Kamis (25/6/2020).
Puluhan Karyawan di sebuah gedung kawasan Rungkut Industri Surabaya berhamburan menyelamatkan diri.
Lampu-lampu kantor berguncang, beberapa peralatan terjatuh ditandai bunyi sirine darurat menggema di ruangan kantor PT Teknindo Geosistem Unggul.
Gempa tersebut berlangsung sekitar 50 detik dan membuat para karyawan panik.
• Presiden Jokowi ke Banyuwangi Tinjau Pantai Solong
• Warga Kota Kediri Diminta Waspadai Merebaknya Penyakit Chikungunya dan DBD Saat Pandemi Covid-19
Jalur evakuasi pun digunakan sebagai alternatif kedaruratan untuk bisa keluar gedung.
Sementara sebagaian karyawan memilih meringkuk di bawah meja kerja mereka.
Begitulah kira-kira situasi evakuasi di situasi darurat bencana alam semacam gempa.
Namun, semua kejadian diatas hanyalah simulasi yang dilakukan perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi PT Teknindo Geosistem Unggul.
• Presiden Jokowi Lakukan Kunjungan ke Banyuwangi, Buka New Normal Pariwisata
• DPUPRPKP Kota Malang Akan Bangun IPAL Gunakan Botol Air Mineral Bekas
Direktur utama perusahaan tersebut, Wahyu P Kuswanda mengatakan, pascadiberlakukannya masa transisi jelang New Normal ini, perusahaannya memulai kegiatan rutin simulasi bencana gempa di kantornya.
Bukan tanpa sebab, menurut Wahyu hal itu penting dilakukan untuk memupuk kewaspadaan mengingat Surabaya memiliki dua patahan atai sesar besar yang aktif di dasar bumi.
"Ada dua patahan atau sesar besar yang aktif di Surabaya yakni Sesar Surabaya dan Sesar Waru yang berpotensi menimbulkan gempa bumi sebesaf 6,4 SR. Itu sesuai dengan apa yang disampaikan menteri PUPR 2018 lalu,"kata Wahyu, Kamis (25/6/2020).
• Kebal Covid-19, Inovasi Bupati Pasuruan Wujudkan Keluarga Berdaya Dan Tangguh
• Soal Renegosiasi Kontrak, Pelatih Kiper Arema FC Sebut Rasa Hormat Lebih Bernilai Dibanding Uang
Lebih lanjut, menurut Wahyu, sudah sejak 3 bulan terkahir aktifitas simulasi rutin itu tak pernah dilakukan karena kebijakan Work From Home perusahaan.
"Alhamdulillah setelah ada masa transisi pascaPSBB, dan wacana new normal kami melakukan kegiatan seperi biasanya di kantor namun tetap menggunakan protokoler kesehatan,"lanjutnya.
• Derita Ashanty di Awal Jadi Istri Anang, Dicap Ngerebut dari KD, Ayah Aurel Kasihan: Paling Kejam!
Setidaknya, wacana New Normal dari pemerintah itu disambut baik oleh perusahaan tersebut dengan menerapkan langkah antisipatif terhadap sebaran virus secara ketat.
"Kami sediakan jugasekat akrilik tiap meja kerja. Kemudian batasi jumlah karyawan yang ngantor. Untuk usia 50 tahun kami beri kebijakan bekerja di kantor sehari dan libur sehari. Begitu terus," tandasnya.