Virus Corona di Surabaya
SMK PGRI 13 Surabaya Evaluasi Pembelajaran Daring, Pasti Beda dengan Belajar di Sekolah
SMK PGRI 13 Surabaya melakukan pembagian rapor online sekaligus evaluasi pembelajaran daring. Kepala Sekolah Sri Wiludjeng butuh masukan orang tua.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pembelajaran secara daring selama pandemi virus Corona ( Covid-19 ) telah berjalan hingga akhir tahun ajaran.
Kemungkinan pembelajaran daring akan terus berjalan hingga tahun ajaran baru.
Untuk itu SMK PGRI 13 Surabaya melakukan evaluasi pembelajaran daring.
• Tak Ada Pria di Dalamnya karena Benci, Suku Wanita di Pedalaman Amazon Punya Cara Brutal Dapat Anak
• Pasangan Selingkuh Bunuh Diri Bareng dan Tinggalkan Surat Ancaman, Akan Saya Goyang dari Alam Baka
Evaluasi ini dilakukan dalam rangkaian pembagian rapor online melalui video conference antara wali kelas,kepala sekolah dan perwakilan orang tua.
Lilik Indah Yati, orang tua Muhammd Nur Ibrahim Yusuf siswa XI DKV mengungkapkan pembelajaran daring sejauh ini tidak terkendala karena hampir semua siswa memiliki gadget untuk pembelajaran.
"Bahkan anak saya jadi lebih mandiri mengerjakan tugas tanpa keluar rumah,"ujarnya, Kamis (25/6/2020).
• Belum Terima Bantuan Selama Tiga Bulan, Ribuan Sopir Angkot Ancam Mogok Massal Awal Juli
• Karyawan Kantor Ini Berhamburan Saat Ada Gempa 6,4 SR di Surabaya, Ternyata Hanya Simulasi
Hanya saja, Lilik berharap pembelajaran daring tidak akan mengurangi kompetensi keahlian yang diberikan pada siswa.
Terpisah, Kepala Sekolah SMK PGRI 13 Surabaya, Sri Wiludjeng menjelaskan evaluasi pembelajaran ini sekaligus upaya menjaring masukan dari orang tua.
Apalagi evaluasi ini dilakukan bersamaan dengan hasil pembelajaran siswa yang selama hampir setengah semester dilakukan daring.
• VIRAL Curhat Wanita Punya Anak di Luar Nikah, Ayah Pinang Gadis Lain, Beli Susu Tak Mampu: Jaga Diri
"Masukan dari orang tua kebanyakan tidak bermasalah karena sudah punya android baik siswa maupun orang tua. Namun ada masukan juga apakah ada bantuan sarana prasarana juga. Atau bantuan khusus untuk pembelajaran daring, karena pastinya beda dengan pembelajaran di sekolah,"urainya.
Sementara itu, hasil rapor siswa dibagikan secara online. Meskipun online, rapor dibagikan lengkap dan bertanda tangan kepala sekolah, serta stempel.
"Kmi gelar video conference dalam pembagian rapor ini sebagai upaya kami mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi," tegasnya.
Setidaknya ada 400 rapor siswa kelas X dan XI yang dibagikan. Sementara rapor siswa kelas XII akan dibagikan bersamaan dengan purna siswa secara online.
"Kalau pengambilan fisik akan kmi bagikan dengan jadwal bergantian tidak datang semua ke sekolah,"pungkasnya.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Heftys Suud