Upaya Tingkatkan Nilai Komoditas, BAPPEBTI dan KBI Dorong Masyarakat Pakai Sistem Resi Gudang
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan PT Kliring Berjangka Indonesia terus mendorong dan melakukan sosialisasi terkait SRG.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
"Dengan adanya SRG petani dapat menunda penjualanya saat harga jatuh, serta kemudian menjualnya pada saat harga baik," jelas Tjahya.
Dalam skala yang lebih luas, SRG diharapkan dapat menjadi instrumen dalam menjaga kestabilan harga komoditas, mendukung tata niaga komoditas dan pemenuhan komoditas pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau di tingkat masyarakat.
Fajar menambahkan, dalam hal pemanfaatan SRG, peran KBI tidak hanya sebatas sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang semata.
'Namun lebih dari itu, kami juga mengemban tugas untuk berperan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Fajar.
Untuk itu, selain sebagai lembaga administratif sebagai pusat registrasi, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan SRG bersama dengan para pemangku kepentingan yang lain.
"Kami optimis, kedepan pemanfaatan sistem resi gudang akan tumbuh, selain karena luas wilayah Indonesia yang besar dengan segala komoditasnya, masyarakat dan para pelaku usaha juga sudah mulai melirik SRG sebagai instrument yang menguntungkan," jelas Fajar.
Sebagai contoh, dua komoditas yang terakhir teregistrasi di KBI adalag Timah dan Ikan, yang selama ini belum pernah memanfaatkan SRG, padahal Indonesia kaya akan timah juga dengan potensi ikan laut.
Di era saat ini, dimana teknologi informasi telah masuk ke segala bidang, pemanfaatan SRG juga tidak lepas dari teknologi.
Untuk hal tersebut, KBI pun telah menyiapkan aplikasi teknologi terkait SRG ini.
“Sebagai antisipasi teknologi yang semakin maju, KBI telah menerapkan aplikasi untuk supporting Sistem Resi Gudang, yaitu dengan Aplikasi ISWARE," jelas Fajar.
Dengan aplikasi ini, pemilik komoditas yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia dapat dengan mudah mendaftarkan komoditasnya kedalam SRG untuk dapat diterbitkan dokumen Resi Gudang secara realtime dan relatif cepat.
Sehingga pemilik komoditas dapat segera melakukan kegiatan penjaminan atau Perdagangan agar nilai dari komoditas tersebut dapat termanfaatkan secara maksimal.
Terkait teknologi dalam pemanfaatan SRG, Tjahya menambahkan, BAPPEBTI pun juga telah mengantisipasi hal ini. Kedepan, diharapkan SRG Tanpa Warkat atau SRG Scriptless dapat dimanfaatkan.
Selain karena prosesnya lebih cepat, tentu dengan pemanfaatan teknologi ini akan memudahkan bagi para pemangku kepentingan. "Ujungnya adalah bahwa para petani dan pemilik komoditas yang diuntungkan," tandas Tjahya