Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

BERITA TERPOPULER JATIM: Pembakar Mobil Via Vallen Aneh hingga Covid-19 di Perumahan Mewah Surabaya

Berita terpopuler Jatim Rabu (1/7/2020) polisi sebut pembakar mobil Via Vallen bertingkah aneh hingga Wali Kota Tri Rismaharini beber tren Covid-19.

Editor: Hefty Suud
Kolase TRIBUNJATIM.COM - Instagram/viavallen
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini - Mobil Via Vallen dibakar orang tak dikenal. 

TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (1/7/2020).

Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan kasus pembakaran mobil Via Vallen

Kapolres Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, saat ini si terduga pelaku sedang diamankan di ruang penyidik Unit Reskrim Polsek Tanggulangin.

Selanjutnya, pemuda Madura mengacungkan parang ke bosnya lantaran sakit hati dipecat.

Terakhir, kasus virus Corona ( Covid-19 ) di Surabaya saat ini banyak terjadi di lingkungan menengah ke atas di kawasan perumahan mewah.

Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut presentasenya hingga 90 persen kenaikan Covid-19 terjadi di lingkungan perumahan mewah.

Emosi Cewek Ditinggal Nikah Mantan, Hantam Mempelai Pria Sampai Nangis, Ending Malah Mengharukan

Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (1/7/2020). yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda.

1. Pembakar Mobil Via Vallen Sudah Ditangkap, Polisi Ungkap Pelaku Bertingkah Aneh, Sampai Ditenangkan

Mobil Via Vallen dibakar
Mobil Via Vallen dibakar (Instagram/viavallen)

Satu orang pria terduga pelaku pembakaran Mobil Alphard Via Valen ditangkap, dan terus diinterogasi penyidik Satreskrim Polresta Sidoarjo.

Kapolres Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, saat ini si terduga pelaku sedang diamankan di ruang penyidik Unit Reskrim Polsek Tanggulangin.

Ngobrol Ceria UM Pembelajaran Daring di Masa Pandemi, Tantangan: Bekal Kurikulum Darurat Bencana

Dan proses interogasi bersama tim gabungan dari Satreskrim Polres Sidoarjo masih berlangsung.

"Jadi kami sudah mengamankan terduga satu orang, pria, dan saat ini sedang kami lakukan pemeriksaan di polsek tanggulangin," ujarnya saat ditemui awak media di Mapolda Jatim, Selasa (30/6/2020).

Ia menambahkan, proses interogasi terhadap si terduga pelaku mengalami sedikit hambatan, karena bertingkah aneh.

Pasalnya, pria tersebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, terbilang sulit diajak berbicara.

"Sampai saat ini terduga masih susah bicara, sudah berkali kali diajak bicara, tapi bicaranya masih ngelantur, sehingga kami buat terduga ini untuk tenang dulu," tambahnya.

Sumardji mengungkapkan, si terduga pelaku bukanlah warga setempat atau yang bermukim di kawasan Kali Tengah, Tanggulangin, Sidoarjo.

Berdasarkan informasi hasil pemeriksaan awal dan bukti identitas diri dari kartu tanda penduduk (KTP). Si terduga pelaku pembakaran itu bukanlah warga Kabupaten Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

2. Sakit Hati Gegara Dipecat, Pria Madura Bawa Parang Kejar Bosnya ke Rumah Surabaya, Lihat Endingnya

Tersangka pemuda sakit hati gegara dipecat dan barang bukti parang saat di Mapolsek Sukomanunggal Surabaya, Selasa (30/6/2020).
Tersangka pemuda sakit hati gegara dipecat dan barang bukti parang saat di Mapolsek Sukomanunggal Surabaya, Selasa (30/6/2020). (SURYA/FIRMAN RACHMANUDIN)

 Lantaran sakit hati, seorang pemuda ancam bosnya dengan parang. 

Aksi nekat si pemuda mengacungkan parang dilatarbelakangi sakit hati gegara dipecat.

Pemuda tersebut bernama Zainul Arifin (24) asal Sampang Madura yang kos di Tambak Wedi Surabaya.

Maia Estianty Keheranan Tahu Harga Makanan Kiriman Suami, Dul: Gak Salah Harga Bun?, Lihat Wujudnya

Gegara dipecat, ia nekat mendatangi rumah France Franklyn (49) warga Simorejo Timur Surabaya sambil menyelipkan sebilah parang dibalik bajunya.

Dengan nada marah, Zainul kemudian mencari dan memanggil nama korban.

"Saat itu ditemui sama anaknya. Dikira urusan pekerjaan. Diberitahu sama anaknya kalau bapaknya ada di belakang. Tersangka ini masuk dan langsung mengambil parang yang diselipkan di pakaian," kata Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Iptu Hadi Ismanto, Selasa (30/6/2020).

Sambil menodongkan parang, tersangka mengancam akan membunuh korban karena sudah memecatnya dari pekerjaan.

Aksi itu tak berlangsung lama. Korban yang ketakutan berlari ke arah belakang rumah dan berteriak maling.

Sontak teriakan itu didengar warga dan berbondong ke arah rumah korban.

"Tersangka ini panik dan keluar rumah. Dikejar sama menantu korban. Warga juga ikut mengejar. Parangnya dibuang ke genteng rumah warga, dia berusaha lari namun tertangkap warga," tambahnya.

Baca Selengkapnya

3. Kasus Covid-19 di Perumahan Mewah Surabaya Tinggi, Risma Beber Indikasi Hasil Tracing: Luar Negeri

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui usai acara Pengarahan Menkopolhukam selaku Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Covid-19 Kepada Gugus Tugas Covid-19 sekitar Surabaya Raya, yang berlokasi di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (26/6/2020).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui usai acara Pengarahan Menkopolhukam selaku Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Covid-19 Kepada Gugus Tugas Covid-19 sekitar Surabaya Raya, yang berlokasi di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (26/6/2020). (TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA)

Tren kasus Covid-19 di Surabaya saat ini banyak terjadi di lingkungan menengah ke atas di kawasan perumahan mewah di kota pahlawan. 

Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut presentasenya hingga 90 persen kenaikan Covid-19 terjadi di lingkungan perumahan mewah.

"Jadi kenaikan kemarin itu rata-rata menengah ke atas," kata Risma saat ditemui di FK Unair Surabaya, Selasa (30/6/2020). 

Keadaan itu justru berbanding terbalik dengan tren sebelumnya di mana tingginya kasus Covid-19 di Surabaya banyak ditemukan di kawasan perkampungan.

Di perkampungan, saat ini relatif turun dan terus ditekan utamanya dengan adanya kampung tangguh berbasis RW. 

Namun, saat ini justru virus global ini banyak terjadi di perumahan mewah yang dihuni oleh warga dengan ekonomi menengah ke atas.

Meskipun belum disebut kawasan perumahan mana yang banyak ditemukan kasus Covid-19 itu. 

Risma yang juga Ketua Gugus Tugas itu mengaku masih menyelidiki mengapa hal itu terjadi.

Ada beberapa indikasi yang ditemukan dari hasil tracing yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya

Baca Selengkapnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved