Virus Corona di Jawa Timur
Dua Nakes Meninggal dalam Dua Hari, IDI Jatim Minta Perhatian Khusus dari Pemerintah dan Masyarakat
IDI Jatim meminta perhatian dari pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama menekan angka penularan virus Corona (Covid-19), terutama di Surabaya
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur meminta perhatian, baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama menekan angka penularan virus Corona ( Covid-19 ), terutama di Kota Surabaya.
Menurut Ketua IDI Jatim, Sutrisno, saat ini Surabaya sedang berada di puncak pandemi Covid-19, sehingga beban dari tenaga kesehatan semakin berat.
"Untuk itu kita minta perhatian khusus agar dari hulunya beban bisa berkurang artinya new normal bisa diterapkan dengan bagus, dan kasus baru berkurang serta beban rumah sakit berkurang," kata Sutrisno, Rabu (1/7/2020).
Sutrisno menjelaskan, perjuangan rumah sakit dan tenaga kesehatan dalam memerangi Covid-19 ini masih lama.
Jika pun pandemi berakhir, nantinya akan ada kasus dan penyakit bawaan dengan Covid-19.
• Soal Perbaikan Jalur Rel Stasiun Wonokromo Surabaya, PT KAI Pastikan Tak Ada Perjalanan KA Terganggu
• Delapan Paramedis di Tulungagung Sembuh dari Covid-19, Satu di Antaranya Bidan Hamil 4 Bulan
"Ada ibu hamil dengan Covid-19, orang sakit jantung dengan Covid-19, dan orang sakit ginjal dengan Covid-19, dan lain-lain," lanjutnya.
Untuk itu, menurut dokter spesialis kandungan ini, bantuan pemerintah akan sangat dibutuhkan dalam mencukupi pelayanan dasar dan menjaga kemanan serta kesehatan petugas dan kesejahteraannya, terutama yang menangani Covid-19.
Sementara itu, kabar duka kembali datang dari tenaga kesehatan (nakes) di Kota Surabaya.
Sulastri, seorang perawat Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani Surabaya meninggal setelah terpapar Covid-19.
• UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Rabu 1 Juli 2020: Jawa Timur Catat 185 Kasus Baru
• BPJS Kesehatan Surabaya Komitmen Verifikasi Klaim Pasien Covid-19, Pasti Dirawat Sampai Sembuh
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Nursalam, mengungkapkan, perawat tersebut meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit tempatnya bekerja.
Dengan meninggalnya Sulastri, hingga saat ini ada 11 perawat di Jawa Timur yang meninggal setelah terpapar Covid-19.
Sementara total perawat yang terpapar Covid-19 di Jatim sebanyak 146 orang.
"Iya yang bersangkutan meninggal positif Covid-19. Total perawat terkonfirmasi positif ada 146 orang. Sementara perawat yang meninggal akibat Covid-19 ada 11 orang," kata Nursalam.
• Pasien BPJS Tuban Ditarik Biaya Rapid Test Covid-19, Setelah Lapor, Uang Dikembalikan
• Wali Kota Risma Diminta Tekan Angka Kematian Pasien Covid-19, di Surabaya Didominasi Kasus Komorbid
Sehari sebelumnya, Selasa (30/6/2020), dr Arief Basuki, dokter anestesi yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Haji Surabaya juga meninggal dunia karena Covid-19.