BPBD Kota Batu Persiapkan Diri Hadapi Musim Kemarau, Ancaman Angin Kencang hingga Kebakaran Lahan
Bercermin dari musim kemarau pada tahun-tahun sebelumnya, BPBD Kota Batu tidak ingin kecolongan adanya kasus kebakaran lahan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Batu bersiaga memasuki musim kemarau.
Bercermin dari musim kemarau pada tahun-tahun sebelumnya, BPBD Kota Batu tidak ingin kecolongan adanya kasus kebakaran lahan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, menerangkan, angin kencang dan kebakaran hutan masih memiliki peluang besar terjadi dibandingkan dengan bencana alam lainnya.
“Berkaca pada pengalaman tahun kemarin, 23 kejadian kebakaran membumihanguskan 496,5 hektare,” ungkapnya, Jumat (3/7/2020).
Ia juga mengungkapkan, dari 23 kebakaran tersebut, 4 peristiwa besar di antaranya yakni kebakaran di Kecamatan Junrejo yang memakan 4 korban jiwa, kebakaran Gunung Panderman, dan 2 kebakaran di Gunung Arjuno.
• Rencana Renovasi Pasar Besar Kota Batu Masih Sesuai Target, Dewanti Rumpoko Sebut Masuk Tahap DED
• Kebutuhan Pokok di Kota Batu Aman hingga Agustus 2020, Bahkan Alami Surplus
Tak hanya itu saja, potensi bencana yang tak kalah mengancam yakni angin kencang yang menimpa kawasan Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji yang terjadi pada bulan November 2019.
Hingga saat ini, sejumlah tempat yang rusak akibat angin kencang masih tersisa.
Angin kencang di Kota Batu juga sempat merusak sarana dan prasarana sekolah. Warga juga banyak yang diungsikan.
• Hari Kedua Pembukaan Jatim Park 2 Kota Batu Pasca Ditutup, Jumlah Pengunjung Meningkat 100 Persen
• 70 Persen Warga Jawa Timur Tak Pakai Masker, Kapolresta Malang Kota Sebut Perlu Ada Sanksi
“Oleh sebab itu, memasuki musim kemarau ini kami harap masyarakat Kota Batu bisa lebih waspada terhadap api," imbuhnya.
BPBD Kota Batu telah mempersiapkan sejumlah sarana dan prasarana untuk mengantisipasi potensi bencana di musim kemarau.
Editor: Dwi Prastika