Virus Corona di Surabaya
Risma Menampik Hasil Penelitian yang Jadi Rujukan Khofifah Soal Kepatuhan Warga: Coba Dicek Lagi
Risma menampik hasil penelitian FKM Unair yang jadi rujukan Khofifah soal kepatuhan warga Surabaya terhadap protokol kesehatan.
Risma mengakui, Wuhan sebelum terkena penyakit juga bagus.
"Artinya saya tidak mengurusi Surabaya sebagai Wuhan atau sebagai zona hitam, pekat atau gelap atau enggak kelihatan."
"Yang saya urusi pasien dan warga saya," katanya.
• VIRAL Curhat Terakhir Pria Sebelum Meninggal, Tertular Corona setelah Hadiri Hajatan: Kebodohan Saya
Menurut Risma, lebih penting dari urusan itu adalah keselamatan warganya.
"Bagi saya keselamatan warga saya itu nomor satu."
"Jangankan risikonya, kena saya itu saya terima."
"Bagi saya warga saya dan pasien lah yang saya tangani."
"Mau dikatakan Surabaya seperti apa, monggo."
"Saya juga enggak pernah nyebut Surabaya seperti apa."
"Yang paling penting saya tangani pasien dan warga saya. Supaya tidak ada yang jadi korban."
"Iya kalau saya terlambat, kalau kemudian ada yang meninggal, dia menjadi anak yatim. Kan berat saya."
"Saya mending konsentrasi di sini."
"Kan jadi energi kami habis untuk melakukan itu."
"Padahal pasien-pasien ini butuh pertolongan," tegasnya.
• Cara Membuat Disinfektan Pembunuh Virus Corona dari Wipol, Bayclin, & 17 Produk Lain, Simak Rumusnya
Saat disinggung terkait hasil penelitian FKM Unair yang menjadi rujukan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bahwa tingkat kepatuhan warga Surabaya Raya pada protokol pencegahan Covid-19 rendah, Risma langsung menampiknya.