Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UMKM di eks Lokalisasi Dolly Surabaya

Pemkot Gandeng Perguruan Tinggi Pasarkan Produk UMKM eks Lokalisasi Dolly Surabaya

Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk memperkuat UMKM di wilayah eks lokalisasi Dolly Surabaya, terutama di bidang pemasaran.

TribunJatim.com/Fikri Firmansyah
MEMPERLIHATKAN DERETAN SEPATU (Arsip) - Ketua KUB Mampu Jaya, Atik, memperlihatkan deretan sepatu pesanan pabrik di rumah produksi eks Wisma Barbara Surabaya, Kamis (20/11/25). Meski 11 tahun berlalu sejak penutupan Dolly, KUB Mampu Jaya mengaku masih menerima dukungan fasilitas dari Pemkot Surabaya. 

Ringkasan Berita:
  • UMKM eks lokalisasi Dolly Surabaya masih banyak mengandalkan cara manual dalam pemasaran produk.
  • Karena itu, Pemkot Surabaya gandeng perguruan tinggi untuk pemasaran.
  • Beberapa kampus, baik negeri dan swasta, telah berkolaborasi memperkuat marketing UMKM di eks Dolly.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi untuk memperkuat Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah eks lokalisasi Dolly Surabaya, terutama di bidang pemasaran.

Langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan UMKM yang dinilai masih banyak mengandalkan cara manual dalam pemasaran produk.

"Memang ada kelemahan, mereka ini masih banyak yang manual secara pemasaran. Makanya kami berusaha memberikan intervensi dalam bentuk marketing digital, bekerja sama dengan perguruan tinggi dan stakeholder lainnya,” ujar Camat Sawahan, Amiril Hidayat ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (23/11/2025).

Mengutip data UMKM di Kecamatan Sawahan, terdapat sekitar 150 UMKM aktif di kecamatan Sawahan.

Khusus di kawasan Putat Jaya sebagai wilayah yang meliputi eks lokalisasi Dolly, jumlahnya berkisar 30 UMKM mulai produk kuliner, fesyen, hingga kerajinan.

Pria yang sudah memimpin kecamatan Sawahan dua tahun terakhir tesebut memastikan, upaya pencegahan prostitusi akan terus berjalan bersamaan dengan strategi pemulihan ekonomi masyarakat.

Melalui penguatan UMKM, kawasan eks Dolly diharap kondusif dan berdaya secara ekonomi.

Menurut Amiril, perguruan tinggi menjadi mitra paling aktif dalam program pendampingan tersebut.

Beberapa kampus, baik negeri dan swasta, telah berkolaborasi memperkuat marketing di sana.

Setiap pelatihan bisa diikuti 50 hingga 100 pelaku UMKM, mengingat jumlah UMKM di wilayah itu cukup besar.

"Model kerja samanya pelatihan. Mahasiswa dan dosen hadir sebagai mentor yang memberikan kajian cara pemasaran digital di dunia maya kepada UMKM,” katanya.

Berdasarkan evaluasinya, hasil dari pendampingan ini mulai terlihat membuahkan hasil.

Beberapa UMKM di wilayah eks Dolly sudah mampu memasarkan produk hingga ke luar negeri, seperti olahan sambal maupun kue.

Baca juga: Budhi Blak-blakan Beber Alasan Trip Edukasi Wisata Kampung Dolly Surabaya Kian Jarang Dikunjungi

“Sekarang sudah banyak yang bisa memasarkan secara online. Bahkan ada yang tembus ke luar negeri,” katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved