Geng Remaja Trenggalek Mabuk Berujung Aksi Brutal, Aniaya Orang hingga Rusak Warkop, Gini Endingnya
Anggota Satreskrim Polres Trenggalek menahan empat orang terkait kasus penganiayaan dan perusakan warung kopi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNAJTIM.COM, TRENGGALEK - Anggota Satreskrim Polres Trenggalek menahan empat orang terkait kasus penganiayaan dan perusakan warung kopi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
Sementara itu, polisi juga masih memburu empat orang lain untuk kasus yang sama.
Empat orang yang ditangkap, yakni RS (27), WA (19), PS (29), dan RR (17).
• Curhat Pengusaha Terop di Surabaya saat Pandemi, Omzet Nol-Jual Power Sound, Ingin Kebijakan Pasti
RS mengakui sedang mabuk ketika menjalankan aksi brutal yang terjadi pada Sabtu (4/7/2020) malam itu.
"(Sebelum kejadian) minum arak di rumah teman," kata dia, saat gelar tangkapan Polres Trenggalek, Rabu (8/7/2020).
PS minum-minuman memabukkan bersama segerombolan temannya. Usai minum, berdasarkan keterangan polisi, mereka melintas di depan sebuah warung kopi.
• Saat Ashanty Mati-matian Promosi Lagu Aurel Hermansyah, Unggahan Krisdayanti Justru Tuai Sorotan
• Muzdalifah Kerap Pakai Baju Sporty, Fadel Islami Justru Ingin Penampilan Istri Syari Tiap Hari
Di sana mereka bertemu dengan seorang pemuda lain.
Tanpa sebab pasti, kelompok itu membuat rusuh.
PS dan RS merusak barang-barang di warung kopi. WA melempar batu.
• FAKTA Pemuda Surabaya Tewas Gantung Diri di Rumah, Ternyata Mahasiswa Berprestasi, Dapat Beasiswa
Sementara RR, yang merupakan anak di bawah umur, menyerang salah satu pemuda.
"Saya menendang kursi," aku PS.
Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring menjelaskan, satu pemuda yang diserang mengalami luka ringan. Ia diobati tanpa dibawa ke rumah sakit.
• Viral Anak Ibu Penjual Lotek Ini Diberi Nama Dita Leni Ravia, Biar Unik, Ini Harapan Orang Tuanya
Sementara warung kopi di tempat kejadian perkara mengalami kerusakan.
Polisi mengumpulkan beberapa barang bukti dari kejadian itu. Antara lain empat sepeda motor milik tersangka, batu, meja, dan kursi yang ada di tempat kejadian.
"Kami masih mengejar empat tersangka lain yang masih buron," sambung Doni.