Apa Wabah ‘Black Death’ yang Kini Muncul Lagi di China? Dulu Makan Jutaan Jiwa, Dunia Wajib Waspada
Inilah dampak mengerikan wabah black death yang ternyata kini muncul lagi di China, mungkinkah akan kembali terulang padahal Covid-19 masih ada.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penyakit itu disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang ditransmisikan oleh kutu yang terinfeksi oleh tikus.
Black Death juga disebut sebagai Pestilence atau Great Mortality, dan disebut-sebut menjadi wabah terburuk sepanjang sejarah manusia.
Dari tahun 1347 – 1353, diperkirakan 75 – 100 juta nyawa melayang akibat wabah tersebut.
Wabah terakhir yang menakutkan terjadi di London pada 1665, dan menewaskan sekitar seperlima penduduk kota tersebut.
Pada masa itu, Black Death diprediksi berasal dari Asia Tengah atau Asia Timur di mana bakteri menyebar dari inang (tikus/ marmut) melalui transmisi kutu.
• Aurel dan Atta Terhalang Restu Anang, Suami Ashanty Ajukan Syarat untuk Keluarga Halilintar: Berani?

Dari dua kawasan tersebut, Black Death traveling melalui Jalur Sutera hingga tiba di Crimea pada 1347.
Dari situ wabah pun menyebar ke kawasan Mediterania, Afrika, Asia bagian Barat, dan beberapa wilayah Eropa antara lain Konstantinopel, Sislilia, dan Italian Peninsula.
Kasus wabah pes telah dilaporkan secara berkala di seluruh dunia.
Negara Madagaskar di Afrika menghadapi lebih dari 300 kasus selama wabah pada 2017.
Kini, meski kita semua masih berjuang dengan pandemi Covid-19, alangkah baiknya juga mewaspadai penyebaran virus atau wabah satu ini.
Artikel diatas telah diolah ulang dari artikel yang tayang di Intisari dalam judul Tampaknya China Sedang Pusing, Wabah Pes 'Black Death' yang Dulu Tewaskan Jutaan Jiwa Muncul di Tiongkok Saat Covid-19 Belum Sepenuhnya Tuntas