Menteri KKP Tegaskan Tak Segan Tolak Izin Reklamasi Kilang GRR Jika Rugikan Nelayan
Rencana reklamasi untuk pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) sekitar 175 hektar disorot Menteri Kelautan dan Perikanan.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Rencana reklamasi untuk pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) sekitar 175 hektar disorot Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Hal itu disampaikan Edhy saat berkunjung di PT Kirana Food Internasional di Desa Dempel, Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, Rabu (8/7/2020).
Dia mengancam tak akan memberikan izin reklamasi, jika nantinya pembangunan dianggap dapat mengancam keberadaan nelayan sekitar.
"Tak akan saya berikan izin reklamasi jika reklamasi menganggu nelayan," kata Edhy seusai kunjungan.
• Download Lagu MP3 Diamond Seulgi dan Irene Red Velvet dari Mini Album Monster, Ada Lirik
• Sinopsis Saraswatichandra Episode 39 Kamis, 9 Juli 2020, Serial India Tayang di ANTV
Menteri asal Partai Gerindra itu bahkan menegaskan, untuk apa dirinya menjadi Menteri KKP kalau nelayan tidak dipikirkan.
Meski demikian, pembangunan kilang minyak yang dilakukan oleh Pertamina adalah untuk pembangunan.
Kilang juga dianggap dapat menambah nilai perekonomian sebuah negara.
Sehingga jangan ada asumsi masyarakat akan diganggu dengan adanya pembangunan kilang minyak Pertamina.
• Kasus Covid-19 di Tulungagung Tersisa 4 Pasien, Dinkes Minta Masyarakat Waspadai Gelombang ke-2
• Sinopsis Drama Korea Love in the Moonlight Episode 7 Rabu, 8 Juli 2020, Tayang di Indosiar
"Kita akan tindak lanjuti keluhan nelayan tentang reklamasi ini, saya jadi Menteri KKP harus ada untuk nelayan," pungkasnya.
Sekadar diketahui, lahan yang dibutuhkan untuk proyek strategis nasional tersebut seluas 821 hektar.
Rinciannya lahan warga 384 hektar di Desa Wadung, Kaliuntu dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu.
Dari jumlah tersebut, sekitar 30 hektar belum dibebaskan atau diukur.
• Puluhan Guru di Surabaya Protes TPP Mereka Mandek 2 Tahun
• Saat Engku Emran Keluhkan Makanan, Laudya Cynthia Bella Asyik Tertawa dengan Sahabat setelah Cerai
Kemudian ada lahan KLHK 328 hektar, dan lahan perhutani 109 hektar.
Kilang minyak patungan pertamina dan Rosneft asal Rusia dengan nilai investasi USD 15-16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun itu, ditarget beroperasi 2026 dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari.