Virus Corona di Kota Batu
Mojorejo Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19 Kota Batu, Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal
Pasien positif dan dalam perawatan di Desa Mojorejo sebanyak 12 orang. Desa Mojorejo menjadi klaster penyebaran Covid-19 (virus Corona) di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
“2 orang reaktif dan ada 37 orang dilakukan swab,” kata Rujito.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil swab.
Rujito pun memberikan semangat kepada warganya agar dapat saling memberi dukungan kepada sesama.
Menurutnya, Covid-19 bukanlah sebuah aib sehingga tidak perlu memberi stigma.
Ia juga berharap, dengan adanya langkah-langkah cepat dari Pemkot Batu, potensi penyebaran virus bisa ditekan.
• Penularan Covid-19 Meningkat, Ngandat Kota Batu Terapkan PSBL, Warga Wajib Lewat Bilik Disinfektan
Rujito juga mengingatkan agar warga disiplin menerapkan protokol kesehatan jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah seperti menggunakan masker dan membawa pembersih tangan termasuk menjaga jarak.
“Semoga tidak ada penambahan lagi dari Desa Mojorejo ini. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Dinkes untuk langkah-langkah pencegahan,” terangnya.
Di tempat terpisah, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan kalau karakter penularan Covid-19 di Batu banyak tercatat dari jaringan keluarga.
Maka dari itu, ia mengingatkan warganya agar tetap disiplin menjalani protokol kesehatan, karena virus Corona belum ada obatnya hingga saat ini. Vaksin yang ampuh adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.
• Alumni RS Lapangan Jawa Timur Minta Masyarakat Hilangkan Stigma Negatif Pasien Covid-19 yang Sembuh
Dewanti Rumpoko pun mengaku tidak begitu khawatir dengan mulai dibukanya sejumlah tempat wisata dan penginapan di Kota Batu. Selama pengunjung bisa menerapkan protokol kesehatan, maka potensi penularan bisa ditekan.
“Awalnya kami memang khawatir, namun kali ini sudah tidak karena data di lapangan malah menunjukkan bahwa tidak ada hasil reaktif di pusat keramaian saat tes cepat,” ujarnya.
Satpol PP melaksanakan tes cepat terhadap sejumlah pengunjung di sebuah kafe yang berada di kawasan jalur lingkar barat.
Hasilnya, dari 54 orang yang dites cepat, semuanya nonreaktif.
Jauh sebelumnya, ada 194 pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Batu menjalani tes cepat. Hasilnya juga nonreaktif semua.
“Kami harap masyarakat tetap melakukan dan menaati Perwali No 56 Tahun 2020 tentang Transisi Kenormalan Baru. Masih saja banyak pelanggar ditemukan oleh satgas,” imbaunya.
Editor: Dwi Prastika