Virus Corona di Lamongan
Pasien PDP di Lamongan Meninggal di RS Isolasi, Sempat Bersitegang dengan Keluarga
Seorang Pasien Dengan Pengawan (PDP) meninggal di RS Isolasi dan Observasi Covid-19 di Jalan Kusuma Bangsa,Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Seorang Pasien Dengan Pengawan (PDP) meninggal di RS Isolasi dan Observasi Covid-19 di Jalan Kusuma Bangsa, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (11/7/2020).
Sesuai protokol kematian bagi penderita PDP, jenazah harus dimandikan atau disucikan oleh petugas rumah sakit dengan berpegang pada aturan mensucikan dan pemulasaran penderita PDP
Namun, kematian A (49) warga Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan ini sempat menghebohkan, lantaran sempat ditentang anggota keluarga yang tidak bersedia, keluarganya dimandikan oleh petugas rumah sakit.
Sempat bersih tegang antara keluarga dengan petugas. Lantaran tidak ingin kejadian di luar Lamongan terulang yakni, pengambilan paksa jenazah dari RS oleh keluarganya, menejemen rumah sakit harus mendatangkan petugas dari Polres Lamongan dan Kodim 0812.
Puluhan petugas tiba di lokasi ada yang berpakaian preman dan berbaju dinas kesatuan masing - masing. Penjagaan teramat ketat dilakukan oleh aparat dari Polres dan Kodim 0812. Ada yang di pintu gerbang masuk , lorong - lorong hingga lokasi jenazah.
• Kekejaman Ayah Tiri Cabuli Anak, Malah Dinikahkan ke Pria Disabilitas, Jelang Nikah: Masih Diperkosa
• Deklarasi Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep dari PKB Ditunda, Ini Alasannya
• Lokalisasi Dolly di Surabaya Sudah Ditutup Sejak 2014, Inilah 4 Fakta yang Perlu Diketahui
Pihak keluarga kemudian diberi pemahaman pihak menejemen RS, dan akhirnya bisa menerima dan memperbolehkan A untuk dimandikan petugas RS.
Wadir Bidang Umum RS Soegiri yang juga membawahi RS Isolasi, dr Tulus Purwanto dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun pihak keluarga penderita bisa memahami dan menerima setelah petugas RS memberikan pengertian pada anggota keluarga A.
"Keluarga juga dipersilakan untuk melihat proses pensuciannya. Ternyata, mereka sudah bisa menerima, " kata Tulus kepada TribunJatim.com.
Hampir satu jam ketegangan terjadi dan sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah yang diangkut ambulan dan keluarga pasien meninggalkan RS. Anggota keluarga saat ditanya wartawan tidak banyak memberikan komentar. Mereka hanya mengatakan sudah tidak ada masalah. (Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)