Lokalisasi Dolly di Surabaya Sudah Ditutup Sejak 2014, Inilah 4 Fakta yang Perlu Diketahui
Sejak pertengahan tahun 2014 lokalisasi terbesar di Surabaya, Gang Dolly resmi ditutup.
SURABAYA, TRIBUNJATIM.COM - Bagi kamu yang tinggal Surabaya, pasti pernah mendengar nama lokalisasi Gang Dolly.
Sejak pertengahan tahun 2014 lokalisasi terbesar di Kota Surabaya, Gang Dolly resmi ditutup.
Berikut ini 4 fakta menarik yang dicatat TribunJatim.com setelah penutupan Lokalisasi Gang Dolly
1. Risma Gunakan Sepatu Buatan Dolly
Meskipun selalu identik dengan lokalisasi, namun penghuni eks Lokalisasi Dolly memiliki kreativitas tinggi.
Bahkan, barang-barang produksi warga Dolly, juga dikenakan oleh orang penting, seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma.
Sebab, Risma rupanya juga membeli, dan mengenakan sepatu buatan warga Dolly.
Sepatu itu digunakan oleh Risma saat dirinya dilantik kembali sebagai Wali Kota Surabaya untuk yang kedua kalinya.
Risma mengungkapkan, dia memilih sepatu itu karena harganya murah.
Harga sepatu yang dipakai Risma untuk pelantikan itu kurang dari Rp 200 ribu.
Proses pembuatan sepatu itu baru diselesaikan dan diserahkan ke Risma pada hari pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Senin 15 Februari 2016.
"Harganya Rp 150 ribu, ukuran 37, warna putih," kata Risma di hari pelantikannya.
Demikian pula Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana.
“Kalau Pak Whisnu pesan nomor 45, juga warna putih," kata Risma dikutip Tribunnews.
2. Dolly Pernah Jadi Alasan Teror Rumah Dinas Risma
Keputusan Penutupan Lokalisasi Dolly sempat digunakan sebagai alasan pelaku teror.
Bahkan, hal itu dijadikan oleh orang tak dikenal untuk melakukan teror di Rumah Dinas Tri Rismaharini yang terletak di Jalan Sedap Malam, pada 19 Oktober 2016.