Ngaku Kiai, Pegawai Desa di Pasuruan Tipu Nenek-nenek di Batu, Surban dan Koin Jadi Andalan Pelaku
Seorang kiai palsu dari Pasuruan beraksi. Kiai palsu itu beraksi di Batu. Simak selengkapnya!
Penulis: Benni Indo | Editor: Januar
Pertama di Pasar Batu, kedua gagal, dan yang ketiga di Kelurahan Sisir.
"Saya mencontoh rekan saya yang tertangkap di Malang," ujar Didik menjelaskan motif aksinya.
Didik mengatakan, ia membutuhkan uang untuk membiayai sekolah anaknya yang masuk SD.
Katanya, pendapatan sebagai pegawai desa tidak mencukupi untuk kebutuhan hidupnya.
"Saya Kaur Umum sudah tujuh tahun. Butuh uang untuk sekolah anak saya yang masuk SD," katanya.
Dari hasil kejahatannya tersebut, Didik dan rekan-rekannya mendapatkan uang Rp 4.1 juta. Uang itu dibagi rata dengan rekan-rekannya dan menbayar uang sewa mobil.
Polres Batu masih mendalami kasus ini untuk membongkar kemungkinan aksi-aksi Didik di tempat lain. Namun sejauh ini, komplotan yang diamankan ini mengaku melakukan aksinya hanya di Batu. Batu dipilih karena jauh dari Kabupaten Pasuruan. (Benni Indo)