Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lihat Peluang dan Kebutuhan Konten Anak, BaLiTa Jadi Penyedia Edutainment yang ‘Indonesia Banget’

Lagu Anak Indonesia BaLiTa menyajikan animasi lagu anak Indonesia yang lucu, video belajar membaca alfabet, berhitung dan menyanyi.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Kolase TribunJatim.com (Sumber: Dok BaLiTa dan Instagram.com/yontanto)
Lagu Anak Indonesia BaLiTa, penyedia konten edutainment untuk anak-anak yang 'Indonesia banget'. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ficca Ayu Saraswaty

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lagu Anak Indonesia BaLiTa menjadi satu di antara konten edutainment yang positif untuk anak-anak Indonesia.

Platform yang diciptakan oleh anak bangsa dan berlokasi di Surabaya ini mampu menghadirkan warna baru bagi anak-anak dan orangtua.

Yon Hardiyan Tanto bersama istrinya, Chitra Astriana mendirikan BaLiTa pada akhir tahun 2015.

“Balita itu brand yang kami pakai, kepanjangan dari 3 karakter utama kami, yaitu Baba (gajah), Lili (burung nuri), dan Tata (monyet). Berawal dari channel YouTube Lagu Anak Indonesia BaLiTa,” ujar Chitra saat dihubungi TribunJatim.com melalui WhatsApp (Jumat, 10/7/2020).

Lebih lanjut, BaLiTa hadir karena melihat peluang dan kebutuhan konten anak di Indonesia.

“Peluangnya ada, kebutuhannya ada, besar banget, waktu kita mulai konten anak itu belum seberapa banyak,” ungkap Chitra.

Chitra Astriana, Co-Founder BaLiTa, menceritakan video pertama BaLiTa diunggah pada awal Januari.

Sebagai informasi, Lagu Anak Indonesia BaLiTa menyajikan animasi lagu anak Indonesia yang lucu, video belajar membaca alfabet, berhitung dan menyanyi.

Kelas Online BNN Kota Kediri Efektif Edukasi Milenial se-Kota Kediri

Mahasiswa KKN UM Bikin Buku Digital Belajar Dari Covid-19, Begini Isinya

Video-video BaLiTa didesain untuk menstimulus kecerdasan anak supaya lebih bisa mengenali benda-benda sederhana di kehidupan sehari-hari, dan juga mengembangkan imajinasinya.

Soal pemilihan karakter, Chitra mengaku ada alasan khusus yakni nasionalisme.

“Lagu Anak Indonesia BaLiTa kita kan pinginnya Indonesia banget, satu value-nya Indonesia itu kan keberagaman, jadi untuk pemilihan karakter kita pinginnya itu cute karena targetnya untuk anak-anak, terus juga bisa melambangkan keberagaman. Gajah (Baba) dari Sumatra, monyet/primata (Tata) di Kalimantan, burung nuri (Lili) di Indonesia Timur,” jelas Chitra.

Dari segi sifat karakternya juga berbeda dimana gajah (Baba) sifatnya pemalu, monyet (Tata) ceria dan aktif, dan burung nuri (Lili) sifatnya bijaksana.

Pengusaha Milenial Bagikan 1.000 Paket Sembako untuk Warga Surabaya Terdampak Corona, Ayo Gerak

Gandeng Influencer dan Komunitas Digital, Pemkot Malang Gencarkan Sosialisasi Wajib Pakai Masker

Lagu Anak Indonesia BaLiTa, penyedia konten edutainment untuk anak-anak yang 'Indonesia banget'.
Lagu Anak Indonesia BaLiTa, penyedia konten edutainment untuk anak-anak yang 'Indonesia banget'. (Kolase TribunJatim.com (Sumber: Dok BaLiTa dan Instagram.com/yontanto))

Dikutip TribunJatim.com dari keterangan channel Lagu Anak Indonesia BaLiTa, ketika anak-anak menonton video BaLiTa, orangtua dapat mendampingi sang anak (lebih bagus lagi ikut bernyanyi dan memberi peragaan).

Channel Lagu Anak Indonesia BaLiTa adalah bagian dari balita.co, penyedia konten digital untuk keluarga milenial.

Dari segi aransemen musik dan desain, BaLiTa memang sengaja dibuat semenarik mungkin baik dari musik maupun aransemen lagu.

Untuk pengerjaan audio visual dilakukan oleh Yon Hardiyan Tanto, suami Chitra Astriana.

“Awalnya pengerjaan audio visual semua dikerjakan oleh suami saya, tetapi sekarang mendapat dukungan dari studio animasi miliknya, Solar Studio,” ungkap Chitra.

Papa T Bob, Pencipta Lagu Anak-anak Meninggal Dunia di RS Budi Asih Jakarta Timur

Pandemi Belum Usai, Sejumlah Lapangan Olahraga di Sampang Sudah Mulai Dibuka, Pemkab Beber Alasannya

Alasan BaLiTa jadi penyedia konten edutainment

Berbicara soal tantangan konten edutainment, Chitra mengungkapkan BaLiTa memang sengaja didesain khusus tidak hanya menarik bagi anak-anak namun juga bisa memberikan edukasi.

“Kalau terlalu berat ke salah satu, itu akan jadi kurang menarik. Kalau banyak edukasinya itu ibarat kopi kurang gula, pahit jadi agak susah ditelan (istilahnya membosankan). Sementara kalau kebanyakan entertainment dan kurang edukasinya, itu juga akan kosong. Jadi harus balance yang pas antara edukasi dan entertainment,” jelas Chitra.

Platform BaLiTa tidak hanya tersedia dalam bentuk channel YouTube, namun juga dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti buku cerita.

Cegah Covid-19, Lion Air Group Entertainment Siapkan Hiburan Gratis untuk Masing-masing Penumpang

Angkat Tokoh Pewayangan dalam Cerita Anak-anak, Alumnus ITS Sulap Punakawan Jadi Kartun Menggemaskan

“Sejak tahun 2017 kami mulai merchandising. Jadi sekarang selain musik, kami juga hadir dalam bentuk boneka, paket ultah, topi, masker, dan baru-baru ini juga buku cerita (diterbitkan oleh penerbit Kiddo, kelompok penerbit Gramedia),” imbuh Chitra.

Sementara itu, saat ditanya soal pengaruh platform BaLiTa dari segi parenting untuk anak- anak, Chitra menyebut pihaknya belum bisa menjawab secara gamblang lantaran belum pernah mengadakan survei.

“Saat ini, belum pernah kami buat surveinya. Yang kami tahu, untuk anak kami sendiri (saat ini 3 tahun), musik dan cerita merupakan satu diantara media bermain dan berkomunikasi yang bisa kami pakai bersamanya.

Jadi apa yang kami bagikan lewat BaLiTa sebenarnya juga hal-hal yang kami pakai di kehidupan kami sehari-hari dengan anak kami,” terangnya.

(TribunJatim.com/Ficca Ayu Saraswaty)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved