Pilkada Malang 2020
Jika Tak Ada Koalisi, PKB Bakal Melangkah Sendirian di Pilkada Malang 2020
Modal raihan 12 di legislatif DPRD Kabupaten Malang menjadikan PKB bisa melaju sendirian dalam Pilkada Malang 2020
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Modal raihan 12 di legislatif DPRD Kabupaten Malang menjadikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa melaju sendirian dalam Pilkada Malang 2020.
"Apabila tidak ada koalisi pun, kami akan berangkat sendirian dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Soal wakil, itu banyak," tutur Sekretaris DPC PKB Kabupaten Malang, Muslimin ketika dikonfirmasi, Minggu (19/7/2020).
Muslimin menambahkan, raihan 12 kursi sudah cukup untuk menyaingi petahana dalam kontestasi Pemilihan Bupati Malang.
Pasalnya, syarat minimal mencalonkan calon kepala daerah berjumlah 10 kursi dari total keseluruhan kursi di DPRD Kabupaten Malang.
"Dari segi wakil, kami tengah berkomunikasi juga dengan partai lain. Misalnya Golkar. Sebelum pendaftaran kami terus berkomunikasi," terang anggota DPRD Kabupaten Malang ini.
Muslimin juga tak menampik jika wakil yang bakal mendampingi dr Umar Usman bisa saja berasal dari PKB. Sejauh ini, nama yang mencuat adalah Ali Murtadlo atau yang akrab disapa Gus Tadlo.
• Gerakan Satu Juta Masker Untuk Surabaya Hijau, Bonek Tenggilis Bagikan 5000 Masker di Pasar
• Rekomendasi DPP PKB untuk dr Umar Belum Turun, Optimis Maju Calon Bupati: Presentasenya 99 Persen
• Detik-detik Jambret di Malang Dihajar Massa, Aksi Kejar-kejaran Bak Film Action, Lihat Nasib Pelaku
"Soal itu memang bisa jadi Gus Tadlo," kata Muslimin kepada TribunJatim.com.
Muslimin menampik rumor Samsul Arif yang merupakan adik kandung Imam Nahrawi merapat ke PKB jelang Pilkada Malang 2020.
Saat ini sosok Samsul Arif rajin tampil di berbagai jalan protokol di Kabupaten Malang lewat papan baliho dan papan banner.
Banner itu menyuarakan informasi himbuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Dalam banner itu nggak ada tulisan calon bupati atau wakil bupati, jadi cuma banner himbauan Covid-19 saja," terang Muslimin kepada TribunJatim.com.
Jika PKB masih berkutat pada pemberian rekomendasi Calon Bupati Malang dan Calon Wakil Malang, kondisi berbeda ditunjukkan oleh kubu petahana.
Tim pemenangan Calon Bupati Malang, Muhammad Sanusi dan Calon Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto sudah merencanakan strategi kampanye guna memenangkan Pilkada.
Pasangan calon yang diusung PDIP itu bakal menerapkan strategi kampanye hemat alias irit anggaran.
"Kampanye hemat? Aturan KPU tentang kampanye kami patuhi. Jika pada akhirnya kampanye virtual ya kami patuhi," ungkap Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto.
Meski mengiaskan akan menerapkan kampanye hemat, Didik belum bisa menerangkan secara gamblang jumlah anggaran yamg akan digelontorkan.
"Terkait total dananya belum waktunya berbicara itu," ujar mantan Kepala Desa Tunjungtirto itu.
Alasan jumlah dana kampanye belum bisa dibicarakan, karena masih ada proses yang harus dilakukan tim pemenangan Sanusi-Didik alias SanDi.
"Dana kampanye tengah kita susun dan perhitungkan. Memang harus dalam koridor hukum," kata pria yang berkesempatan menjabat sebagai Wakil Bupati Malang ini.
Didik juga masih enggan menjelaskan sumber dana kampanye secara terbuka.
"Sumber dananya tim pemenangan sudah sesuai aturan. Kami ingin kebutuhan dana secara arif dan murah. Kedepan kami lebih menerapkan kampanye edukatif," beber Didik. (ew/Tribunjatim.com)