Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ecoton Temukan Kadar Klorin yang Tinggi di Sungai Brantas Malang: 5 Kali Lipat dari Batas Standar

Aktivis lingkungan dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan pengujian mikroplastik dengan menyusuri sungai brantas.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Taufiqur Rohman
ISTIMEWA/GOGON
Aktivis lingkungan Aktivis lingkungan dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan pengujian mikroplastik dengan menyusuri sungai brantas yang ada di Kota Malang, Senin (20/7). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aktivis lingkungan dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan pengujian mikroplastik dengan menyusuri sungai brantas yang ada di Kota Malang, Senin (20/7).

Pengujian tersebut dilakukan di dua tempat, yakni di wilayah Jodipan dan Kidul Dalem belakang Balaikota Malang.

Dari hasil pengujian, Ecoton mendapati bahwa klorin yang dihasilnya di sungai brantas Kota Malang cukup tinggi.

Dishub Kota Blitar Buat Aturan Tata Tertib Bersepeda di Jalan Raya

Rayakan Kemerdekaan di Tengah Pandemi Covid-19, Kota Batu Bakal Gelar Lomba PUBG dan Mobile Legends

Yakni diangka 0,15 yang seharusnya sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah harus diangka 0,03.

"Di sini (sungai brantas) kadar klorinnya cukup tinggi. Bahkan lima kali dari standar yang dikeluarkan oleh pemerintah," ucap Eka Clara Budiarti peneliti dari Ecoton.

Tinggi kadar klorin di sungai brantas Kota Malang diakibatkan dari banyaknya penggunaan cairan disinfektan.

Di mana larutan disinfektan tersebut terdiri dari pemutih dan detergen yang banyak digunakan pada saat pandemi Covid-19.

Update Kebakaran Ruko Bahan Bangunan di Tandes, 2 Orang Karyawan Terluka Saat Menyelamatkan Diri

Tragis Hidup Wanita Dihancurkan 2 Pelakor, Kisah Nikah Cuma 30 Hari Pernah Viral, Aku Dibodohi

Tingginya kadar klorin tersebut disampaikan Eka cukup membahayakan bagi manusia dan ekosistem yang ada di sungai.

Pasalnya, klorin termasuk ke dalam jenis polutan yang cukup berbahaya.

"Klorin ini termasuk logam berat, apabila masuk ke dalam tubuh, manusia bisa mengalami diare, gangguan pencernaan dan lain sebagainya," ucapnya.

Pengujian yang dilakukan oleh aktivis lingkungan tersebut sebelumnya juga dilakukan di sungai brantas Surabaya.

Ratusan Guru Anggota KPRI Pace Nganjuk Resah, Dana Usaha Koperasi Tidak Jelas Keberadaanya

Bripda Alicia Ageng Tri Andini, Usir Rasa Jenuh dengan Nonton Drakor: Ada Pesan Moral yang Dipetik

Mereka bekerjasama dengan ITS Surabaya dan Sainstek Unair.

Pengujian mikroplastik tersebut dilakukan dengan cara mengambil partikel ditiap 300 kubik air.

"Kadar yang cukup tinggi membuat ini perlu adanya tindakan serius dan mengikat dari pemerintah agar penyebaran dapat dicegah," ucapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved