Rambut di TKP Bukan Milik Terduga Pembunuh Editor Metro TV, Polisi: Tunggu Hasil Sidik Jari di Pisau
Rambut di TKP penemuan jenazah editor Metro TV ternyata milik Yodi Prabowo. Rambut tersebut semula diharapkan menjadi bukti petunjuk.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Yusri juga menjelaskan kendala yang dihadapi penyidik untuk mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu.
Di antaranya, penemuan mayat yang mulai membusuk membuat polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.
Selain itu, kondisi lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo yang telah terkena hujan dan panas membuat Korps Bhayangkara sedikit kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Kita sampaikan kemarin kendalanya karena penemuan mayat ini sudah lebih dari 2 hari, bahkan sampai 3 hari itu sudah di TKP."
"Ini yang membuat terkendala sedikit karena kan kena panas dan hujan," jelasnya.
Rencananya, pihaknya akan memanggil sejumlah saksi yang sebelumnya pernah diperiksa oleh penyidik. Hal itu untuk segera mengungkap kasus tersebut.
"Karena tim masih terus bergerak dan sudah memeriksa beberapa saksi."
"Tapi ada beberapa tambahan-tambahan dan petunjuk lagi yang memang bisa dilakukan pemeriksaan tambahan kepada saksi yang ada untuk membuat terang," ujarnya.
• Kasus Penanganan Pecepatan Covid-19 di Situbondo, Anggaran Dikelola BPBD Tersisa Rp 300 Juta
• Perilaku Ganjil Yodi Prabowo Editor Metro TV Sebelum Tewas Dikuak Sang Ibu: Murung, Tak Selera Makan
Sosok Pria Misterius

Rabu 8 Juli dini hari saat editor Metro TV Yodi Prabowo diperkirakan dibunuh, Syahrul dan Elvin yang merupakan warga sekitar melihat dua pria mencurigakan.
Sekira pukul 02:00 WIB, dua pria tersebut berjalan melewati warung Syahrul.
Kemarin, Senin (20/7/2020), polisi kembali menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Polisi menyusuri rumah-rumah warga di Gang Batako hingga menuju tepi Danau Cavalio setelah melihat lokasi penemukan jenazah Yodi di Tol Jorr, Pesanggrahan.
Dalam olah TKP kali ini, polisi mendatangi lokasi yang berbeda dari sebelumnya.
Mereka menyusuri Jalan Inspeksi sampai akhirnya berhenti di sebuah warung milik Syahrul.