Menjelang Idul Adha, Penjualan Sapi Dari Peternak Desa Padangan Tulungagung Turun Drastis
Kelompok Peternak Rukun Santoso Barokah Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur baru menjual 10 ekor sapi.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kelompok Peternak Rukun Santoso Barokah Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur baru menjual 10 ekor sapi.
Padahal menjelang Idul Adha seperti saat ini, adalah saat panen bagi para peternak.
Penjualan tahun ini mengalami penurunan signifikan, jika dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Wakil Ketua Kelompok Peternak Rukun Santoso Barokah, Imam Mustakim, tahun sebelumnya ada 60 ekor sapi yang terjual.
Sapi yang terjual berukuran besar, dengan harga di atas Rp 45 juta per ekor.
"Tahun lalu ada 20 ekor yang dikirim ke Surabaya, ukurannya besar semua. Ada juga ke Mojokerto," ujar Imam kepada TribunJatim.com.
Namun kali ini para pembeli hanya dari Tulungagung dari daerah sekitar, seperti Blitar dan Kediri.
Dari sisi harga daging pun mengalami penurunan.
• Operasi Patuh Semeru 2020, Polres Nganjuk Beri Teguran Pengendara Tak Bermasker
• Viral Dokter Gigi Kota Malang Pakai Hazmat Slim Fit Warna-warni, Filosofinya Pelangi Setelah Badai
• 3 Kali Curi Motor di Gresik, Kaki Dua Bandit Diganjar Timah Panas Petugas
Tahun lalu sapi hidup yang dijual mempunyai harga daging rerata Rp 46.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.
"Pokoknya yang ukuran besar, 7 kuintal ke atas tembus Rp 50.000 per kilogram," sambung Imam kepada TribunJatim.com.
Sedangkan saat ini harga daging per kilogram rata-rata Rp 45.000 per kilogram.
Tahun ini harga paling rendah yang terjual seharga Rp 21 juta.
Sedangkan yang terbesar seharga Rp 43 juta per ekor.
"Yang harga Rp 43 juta, kalau tahun llalu bisa tembus Rpp 46 juta," ungkap Imam.
Kelompok peternak sapi dengan 26 anggota ini fokus pada penggemukkan.