Hari Anak Nasional 2020
Curhat Siswa Pasuruan Tak Bisa Ikut Sekolah Daring Karena Paket Data, Bupati Siapkan Formula Ini
Peringatan Hari Anak Nasional 2020, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dengarkan uneg-uneg puluhan anak-anak di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Pemkab Pasuruan melaksanakan Peringatan Hari Anak Nasional 2020.
Di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ), Pemkab hanya mengundang puluhan anak dalam peringatan tersebut.
Mereka diajak ke Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti Kamis (23/07/2020) pagi untuk menyampaikan uneg-uneg mereka dihadapan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan Ketua PPT-PPA Kabupaten Pasuruan Lulis Irsyad Yusuf.
• BERITA TERPOPULER SELEB: Ashanty Syok Suteng Pamit hingga Maia Salah Fokus Lihat Leher Dewi Perssik
• Kediri Tambah 3 Pasien Positif Covid-19, Seorang Pasien dari Klaster Baru Meninggal Dunia
Lita (15), salah satu anggota forum anak mengaku sedih dengan kondisi teman-temannya di daerah terpencil yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan metode daring.
"Kondisi wilayah yang sulit dijangkau oleh internet menjadi penyebabnya, sementara anak-anak harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru melalui sambungan online itu," kata dia.
Ia mengaku sangat sedih, karena tidak semua anak-anak memiliki kemampuan financial untuk membeli HP atau paket data. Belum lagi kondisi wilayah yang tidak dijangkau oleh internet.
• 100 Pasien Covid-19 di Bangkalan Sembuh dalam 4 Hari, Angka Kasus Positif Berhenti di 331
• Gandeng UMKM Bangkit Bersama Ralali.com, Cek Banyak Promo hingga Pengiriman Gratis B2B Online!
Irsyad mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang harus bertahan di tengah pandemi.
Dirinya pun meminta anak-anak yang berdomisili di wilayah yang jauh dari perkotaan untuk tetap semangat.
Ia menyebut, Pemkab Pasuruan terus berkoordinasi dengan Pemprov maupun Pemerintah Pusat dalam hal pendidikan.
“Yang penting semangat dan terus berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Memang dalam kondisi seperti ini, jalan satu-satunya harus bersabar dan semangat. Semangat untuk mengalahkan wabah ini dengan cara kita sendiri,” terangnya.
Irsyad mengaku sudah menyiapkan beberapa formula kebijakan yang bisa memudahkan para guru dan pelajar. Salah satunya, secara bergantian bertatap muka satu sama lain dengan rentang waktu yang tak sama.
Hanya saja, Pemkab Pasuruan juga menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan perihal langkah taktis dan praktis agar pembelajaran pendidikan tetap berlanjut di tengah pandemi Covid-19.
“Contohnya minggu ini bertemu dengan beberapa anak-anak saja. Kemudian dilanjutkan dengan minggu berikutnya dan seterusnya. Intinya anak-anak tidak terlalu terbebani banyak hal. Dan guru nya juga tak kerepotan," imbu dia.
Penulis: Galih Lintartika
Editor: Heftys Suud