Dua Tahun Tak Dapat Murid, Sekolah di Porong Sidoarjo Ditutup
SDN Mindi 1 resmi ditutup. Sekolah yang berada di Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo itu sudah dua tahun terakhir tidak mendapat murid
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - SDN Mindi 1 resmi ditutup. Sekolah yang berada di Desa Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo itu sudah dua tahun terakhir tidak mendapat murid baru.
Sekolahan ini berada di dekat pusat semburan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari tanggul lumpur.
Kendati bangunan sekolah masih bagus, sekolahan ini sudah dua kali tahun ajaran baru tidak dapat murid. Setiap ajaran baru selalu dibuka pendaftaran, tapi tidak ada yang mendaftar.
"Kondisinya sudah tidak memungkinkan. Warga sekitar sudah pada pindah," kata Sayyidatul, Kepala SDN Mindi I Sidoarjo kepada TribunJatim.com.
Ya, warga di kampung sekitar sekolahan itu sudah pindah ke tempat lain. Mereka adalah warga terdampak semburan lumpur. Desa seperti sudah kosong. Tidak ada warga yang bermukim di sana.
• Polisi Tulungagung Akan Memeriksa Kejiwaan ODGJ Terduga Pelaku Pembunuh Ayahnya
• Moden Setubuhi Siswi SD Sudah di Tahan di Mapolres Gresik
• Bupati Jember Faida Tak Lagi Diakui DPRD, Begini Nasib KUA-PPAS Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021
Warga memilih meninggalkan kampung halamannya seiring dengan tuntasnya proses ganti rugi. Mereka menyebar di desa-desa lain di Kecamatan Porong. Karena pindah tempat tinggal, anak-anak mereka juga pindah sekolah.
Ada yang pindah ke SDN Gedang 1, SDN Kesambi, SDN Gedang 2, dan sebagainya. Di SDN Mindi 1 sendiri, sejak peristiwa semburan lumpur terjadi jumlah siswa terus menurun.
Bahkan dua tahun terakhir sekolah tidak dapat siswa baru.
"Ya, kelas 1 dan 2 tidak ada muridnya. Sementara siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 sudah pada pindah ke sekolahan lain," lanjut perempuan berjilbab tersebut kepada TribunJatim.com.
Sebelumnya SDN Mindi I mempunyai 48 murid. Rinciannya, siswa kelas 3 sebanyak 6 siswa, kelas 4 sebanyak 8 siswa, kelas 5 ada 16 siswa dan kelas 6 sebanyak 18 siswa. Mulai tahun ajaran baru ini semua murid sudah dipindahkan ke sekolah lain yang berdekatan dengan tempat tinggal orang tuanya.
Setelah melalui serangkaian proses, Dinas Pendidikan Sidoarjo memutuskan untuk menutup sekolah ini. Resmi mulai Senin (27/7/2020) besok. Para siswa yang ada sudah pindah, demikian halnya para guru juga dipindahtugaskan.
"Tenaga pengajar dan sebagainya sudah mendapat surat tugas dari dinas. Pindah ke beberapa sekolah lain," ujarnya.
Sayyidatul sendiri mendapat tugas baru sebagai Plt Kepala Sekolah SDN Candipari I. Sementara guru-guru lain, pindah tugas ke sekolah sekitar.
Bagaimana dengan bangunan sekolah tersebut? Menurut pemberitahuan dari Dinas Pendidikan, gedung dan berbagai sarana sekolah akan diserahkan kembali ke Pemkab Sidoarjo. Karena itu memang aset pemerintah.
Di sisi lain, beberapa wali murid mengaku sedih mendengar kabar ini. Mereka sebenarnya masih kerasan di sana, tapi kondisi yang memaksa mereka pindah dan harus memindahkan sekolah anak-anaknya.