Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Cerita Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar: Aku Mutusin Bakal Rawat Anakku

Beredar video cerita seorang mahasiswi yang hamil anak kembar dan ditinggal pacarnya. Dia memutuskan tidak mau calon bayinya diadopsi orang lain.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Kolase TribunJatim.com (Sumber: Instagram.com/@smart.gram)
Viral kisah seorang mahasiswi yang tengah mengandung bayi kembar berusia tujuh bulan dan mengaku tak siap atas kehamilannya tersebut. 

Mungkin aku bakal jujur ke ortu setelah aku melahirkan nanti," tulisnya dalam video lain.

Hingga saat ini belum diketahui kebenaran cerita video tersebut.

Pandangan Psikolog

Viral kisah seorang mahasiswi yang tengah mengandung bayi kembar berusia tujuh bulan dan mengaku tak siap atas kehamilannya tersebut.
Viral kisah seorang mahasiswi yang tengah mengandung bayi kembar berusia tujuh bulan dan mengaku tak siap atas kehamilannya tersebut. (Kolase TribunJatim.com (Sumber: Instagram.com/@smart.gram))

Menanggapi kisah tersebut, psikolog keluarga dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta, R Yuli Budirahayu menilai, memberi informasi jujur kepada keluarga adalah pilihan terbaik.

"Meskipun jauh dari keluarga, harus ada komunikasi dengan orangtua, siapa tahu ada respons yang menenangkan sehingga psikologisnya menjadi tenang," ungkap Yuli saat dihubungi Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ), Sabtu (25/7/2020).

Langkah berkomunikasi dengan lingkungan sekitar terlebih dulu juga bisa diambil.

"Kalau tidak siap menyampaikan ke keluarga mungkin lingkungan sosialnya bisa membantu menyampaikan ke keluarga," imbuhnya.

Viral Kisah Heni Hamil 1 Jam Lahirkan Bayi Laki-laki, Ngaku Berat Badan Tak Naik dan Lagi Menstruasi

Tingkatkan Literasi Kesehatan Sejak Dini, Lifepack dan Jovee Ajak Anak-anak Jadi Sobat Dokter Cilik

Belum Genap 2 Bulan, Polres Gresik Ringkus 30 Pengedar Sabu dengan Barang Bukti Mencapai 48,71 Gram

Yuli juga berharap pihak keluarga nantinya tidak memperburuk situasi jika sudah mendapatkan kabar tersebut.

"Kalau berkaca ideal ya sikap orangtua semestinya tidak memperburuk situasi keadaan psikologis masing-masing, terutama anaknya yang hamil tadi," ungkap Yuli.

Mencoba untuk lebih tenang dan menerima kenyataan disebut Yuli sebagai langkah yang tepat untuk diambil.

"Paling tidak orangtua harus membantu anak mempersiapkan menjadi ibu dari anak yang akan dilahirkan," ungkap Yuli.

"Ini kan bukan kondisi yang diinginkan, bekali anak damping anak sampai anak merasa keluarga memberi support psikologis yang baik sehingga anak merasa tenang hingga persalinan," imbuhnya.

Curhat Ketidaksiapan menjadi Ibu

Sebelumnya, mahasiswi tersebut membagikan kisah ketidaksiapannya menjadi ibu.

Melalui TikTok anonim, video curhatan tersebut telah memiliki lebih dari 15 juta viewers.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved