Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkab Jember Fasilitasi Kembalinya Santri Jember ke Ponpes Nurul Jadid Probolinggo

Pemerintah Kabupaten Jember memfasilitasi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggi, Jawa Timur asal Jember kembali ke pondok, Minggu

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
sri wahyunik/surya
Bupati Jember Faida ketika memberangkatkan santri asal Jember kembali ke Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo 

 TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember memfasilitasi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur asal Jember kembali ke pondok, Minggu (26/7/2020).

Ada 792 santri asal Jember yang diantarkan memakai 19 bus ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggi, Jawa Timur.

Bupati Jember Faida melepas pemberangkatan ratusan orang santri tersebut di Terminal Arjasa, Kabupaten Jember. Ratusan santri berangkat dari rumah masing-masing, dan berkumpul di Terminal Arjasa. Terminal di sisi utara Kabupaten Jember itu menjadi titik pemberangkatan.

Seluruh santri diberangkatkan memakai bus yang difasilitasi Pemkab Jember. Sebelum berangkat, para santri tersebut melewati sejumlah prosedur protokol keselamatan. Mereka harus menjalani test rapid, dengan hasil non-reaktif baru bisa kembali ke pondok.

Mereka harus terlebih dahulu melakukan rapid test untuk santri asal Jember itu juga difasilitasi oleh Pemkab Jember melalui Gugus Tugas/Satgas Penanganan Covid-19 Jember. Suhu tubuh mereka juga diperiksa sebelum berangkat.

Hidup Pilot Dulu Digaji Rp 2 Juta/Hari Kini Rp 240 Ribu/Hari, Pekerjaan Barunya Viral: 2020 Lelah!

BREAKING NEWS: Kebun Binatang Surabaya Kembali Dibuka, Tiket Dijual Online, Rute Berlaku 1 Jalur

BREAKING NEWS - Remaja Surabaya Tega Setubuhi Adik Kandung, Contoh Adegan di Video Porno

Mereka juga dibekali pengetahuan perilaku hidup sehat dan protokol keselamatan di masa pandemi Covid-19. Sebelum naik bus, mereka juga harus mencuci tangan. Tempat duduk para santri juga berjarak saat berada di dalam bus.

Para santri yang hasil tes rapidnya non-reaktif bisa kembali ke pondok. Sementara yang reaktif, harus isolasi mandiri dan menjalani pemeriksaan lanjutan.

“Santri pergi menuntut ilmu untuk menjadi generasi terbaik. Sudah selayaknya kami dukung mereka,” ujar Bupati Faida.

Bupati melepas para santri itu didampingi dengan Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin dan Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono.

Fasilitas untuk para santri tersebut didanai oleh anggaran belanja tidak terduga (BTT) pada APBD Kabupaten Jember tahun anggaran 2020.

Fasilitas lainnya yang diberikan Pemkab Jember berupa vitamin untuk dikonsumsi selama satu bulan. Mereka juga mendapat alas salat yang mudah dicuci.

Faida menegaskan, upaya Pemkab Jember memberikan sejumlah fasilitas tersebut supaya santri tetap aman.

Pada kesempatan itu, para santri mendapat penjelasan dari bupati tentang cara menjaga diri di situasi pandemi virus Corona atau Covid-19. Seperti cara cuci tangan yang benar serta penggunaan masker yang benar.

Bupati juga berpesan kepada wali santri agar bersabar sementara tidak melakukan kunjungan. “Supaya santri di sana aman, orang tua tidak keluar masuk pondok," imbuh Faida.

Kepada seluruh masyarakat Jember, Faida menyampaikan ucapan terima kasih atas kekompakan menjaga kondisi tetap aman dari penularan virus Corona.

Salah satu wali santri asal Sukowono bernama Erni mengatakan, fasilitas kendaraan dari Pemerintah Kabupaten Jember ini memudahkan santri untuk kembali ke pondok.

“Adanya bus ini, mereka lebih terjamin daripada menggunakan kendaraan umum. Lebih aman, karena kita sedang mengalami pandemi. Alhamdulillah sangat diuntungkan,” tutur Erni.

Erni menyatakan, putranya telah menjadi santri selama tujuh tahun. Baginya, jauh dari anak yang mencari ilmu sudah biasa.

“Sebagai orangtua, merasa berat karena anak harus kembali pada masa pandemi. Adanya klaster baru jadi agak kepikiran. Tapi saya yakin para santri dijaga oleh Allah SWT, mereka pasti selamat,” tegasnya.

Erni berharap negara mampu menanggulangi pandemi sesegera mungkin, agar kondisi segera pulih dan masyarakat bisa beraktifitas normal tanpa ketakutan.

Pemberangkatan santri Ponpes Nurul Jadid ini masih bagian dari pengembalian santri Jember ke pondok pesantren, baik dari dalam dari maupun luar Jember.

Sebelumnya, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid asal Jember juga balik ke pondok dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Pemkab Jember.

Sampai Sabtu (25/7/2020), sebanyak 3.268 santri asal Jember yang menikmati fasilitas yang disediakan pemkab Jember untuk balik ke pondok.

Sementara itu, jumlah santri yang sudah menjalani tes rapid mencapai lebih dari 34 ribu orang, dan lebih dari 3.000 orang pengasuh Ponpes. Mereka yang menjalani tes rapid ini adalah santri asal Jember yang hendak kembali ke Ponpes di dalam Kabupaten Jember, juga Ponpes di luar Jember.

Santri dari luar Jember yang hendak masuk Ponpes di Jember juga harus menjalani rapid test. Mereka menjalani rapid test sebelum masuk Ponpes. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved