Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Surabaya

Gubernur Jatim Khofifah dan Wali Kota Risma Punya Kepentingan dalam Pilkada Surabaya 2020

Pilkada Surabaya 2020 akan mendapatkan perhatian banyak pihak, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

KOLASE TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHRO/YUSRON NAUFAL PUTRA
KOLASE - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan arahan di peringatan Hari Anak Nasional di wisata Selo Tirto Giri (Setigi) Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik, Kamis (29/7/2020). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui di Balai Kota, Sabtu (18/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pilkada Surabaya 2020 akan mendapatkan perhatian banyak pihak, termasuk dua kepala daerah, yaitu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Peneliti Surabaya Survei Center (SSC), Surokim Abdussalam menilai, baik Khofifah maupun Risma mempunyai kepentingan yang besar dalam Pilkada Surabaya 2020.

"Dua-duanya punya kepentingan yang kental. Risma ingin punya suksesor dengan apa yang sudah dia letakkan selama ini. Dan Khofifah punya kepentingan agar koordinasi dengan pemkot tidak panas lagi," kata Surokim Abdussalam dalam diskusi daring bertajuk NgoPi (Ngobrol Pintar) Forum Jokowi, dengan mengusung tema: Jurnalis Bicara Pilwali Surabaya Surabaya 2020, Rabu (29/7/2020).

Acara yang dipandu Aven Januar dan Edward Dewaruci ini menghadirkan pembicara sejumlah jurnalis senior di Surabaya. Yakni, Manajer Editor Online TribunJatim Network Mujib Anwar, Kardono Jawa Pos, Antok BeritaJatim.com, Hidayat Memorandum, dan Trisnadi.

Lebih lanjut, Surokim Abdussalam menjelaskan, Khofifah ingin ada harmonisasi komunikasi antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya yang selama ini tidak terjalin.

Namun begitu, untuk Khofifah menentukan dukungan bukanlah sesuatu yang mudah.

Wali Kota Risma Beri Penghargaan Kejati Jatim, Bantu Pemkot Surabaya Selamatkan Aset Miliaran Rupiah

"Jika jagoannya Bu Khofifah yang sebenarnya tidak dapat rekom dari parpol maka Bu Khofifah akan lebih banyak mendukung calon yang beredar, dan potensi terbesar yaitu MA," lanjut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo, Madura ini.

Sedangkan Risma sendiri, lanjut Surokim Abdussalam, pasti akan mendukung calon yang mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan, karena ia adalah Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDI Perjuangan.

"Kedua ibu ini tidak mungkin mendukung jagoan yang sama dan pasti dalam ceruk yang berbeda," lanjut Surokim Abdussalam.

Perbedaan jalur antara Khofifah dan Risma juga sudah terlihat mulai dari langkah politik seperti dukungan dalam Pilgub Jatim sebelumnya hingga peristiwa terakhir terkait penanganan virus Corona ( Covid-19 ).

Khofifah Minta Semua Kades di Jatim Sediakan Internet Gratis di Balai Desa Guna Belajar Daring Siswa

"Hal-hal tersebut memberikan petunjuk bahwa langkah dan jalurnya berbeda," tambahnya.

Senada dengan Surokim Abdussalam, Manajer Editor Online Tribun Jatim Network, Mujib Anwar menambahkan, seringkali muncul ketidaksepahaman antara kedua kepala daerah tersebut.

"Saya kira momentum Pilkada Surabaya ini akan menjadi salah satu panggung antara calonnya Bu Risma atau yang dukung Bu Khofifah," kata Mujib.

Mujib menambahkan, kedua kepala daerah ini pasti akan memberikan dukungan kepada salah satu calon walaupun dukungan tersebut tidak tertulis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved