Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

154 Destinasi Wisata Jatim Sudah Dibuka, Gunung Bromo Masih Tunggu Kesepakatan Empat Bupati

Sebanyak 154 destinasi daya tarik wisata (DTW) di Jawa Timur sudah kembali dibuka.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH
Wisata Gunung Bromo 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak 154 destinasi daya tarik wisata (DTW) di Jawa Timur sudah kembali dibuka.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong dan mengawasi secara ketat bahwa meski sudah dibuka kembali, destinasi wisata yang telah dibuka tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Tri Bagus Sasmito mengatakan bahwa 154 DTW yang telah dibuka tersebut tersebar di 18 kabupaten kota di Jawa Timur.

Jumlah tersebut masih kecil jika dibandingkan 969 jumlah destinasi DTW secara keseluruhan yang ada di Jawa Timur.

RGS Yakin Beri Dukungan ke Pasangan QA untuk Pilkada Gresik, Pengalaman Qosim Jadi Pertimbangan

New Normal, Kuliner Rujak Soto dan Rujak Gobet di Banyuwangi Laris Dikunjungi Wisatawan Domestik

"Sebanyak 154 destinasi DTW itu adalah yang sudah melaporkan ke kami dari pemerintah kabupaten kotanya bahwa destinasinya sudah dibuka. Ada yang wisata alam, wisata buatan, bahkan juga desa wisata," kata Bagus, pada TribunJatim.com, Minggu (2/8/2020).

"Harapannya dibukanya destinasi wisata tersebut juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang baik. Yaitu secara terukur dan konsisten agar tidak terjadi penularan," imbuhnya.

Sejumlah destinasi wisata besar yang sudah dibuka seperti pendakian Gunung Ijen, namun diberi pembatasan 225 pengunjung per harinya.

Sistem pembatasan dilakukan dengan pendaftaran online.

Hawa Nafsu Ayah Renggut Kesucian 2 Anak Gadis Sendiri, Bergantian, Dibujuk Pakai Uang Rp 50 Rbu

Situasi Sulit, Joko Susilo Berharap Suporter Persik Bisa Pahami Jika Prestasi Persik Kurang Moncer

Kemudian juga Taman Safari Indonesia, destinasi wisata ini sudah dibuka namun selain dilakukan penerapan pembatasan jumlah pengunjung juga diterapkan pembukaan destinasi hanya untuk menikmati safari di dalam kendaraan.

Sedangkan pertunjukan tidak digelar.

Selain itu juga sejumlah wisata seperti Bangsring Banyuwangi, Cimori, lalu Pantai Klayar, wisata religi Sunan Bonang, Pulau Merah, dan banyak lagi.

Sedangkan untuk Gunung Bromo dikatakan Bagus bahwa wisata ini belum dibuka hingga saat ini.

Memang ada rencana bahwa wisata ini akan dibuka pada awal bulan Agustus.

Tabir Kejahatan Dokter Bunuh Ratusan Orang, Mayat Diumpan ke Buaya, Kebengisan Terkuak

Sinopsis Tersanjung, Sinetron Legendaris dan Terpanjang di Indonesia, Kembali Tayang di ANTV

Akan tetapi menurut Bagus pembukaan wisata ini butuh ada kesepakatan dari empat bupati Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan juga Lumajang.

Terutama teknis dan pengaturan wisatawan.

"Sampai saat ini belum ada laporan kesepakatan dari empat bupati terkait kapan akan dibuka," kata Bagus. "Akan tetapi pembukaan Bromo bisa diterapkan alternatif seperti di Ijen, ada pembatasan pengunjung dengan sistem online, agar masyarakat juga tidak gambling ketika berwisata ke sana bisa dapat kepastian mendapatkan kuota," tegas Bagus.

Razia Masker di Kafe Kota Blitar, Polisi Temukan Remaja Mabuk Bawa Senjata Roti Kalung

Lebih lanjut disampaikan Bagus saat ini meski 154 destinasi wisata sudah dibuka dan didukung dengan 855 hotel dan 2.473 restoran yang juga sudah dibuka dikatakan Bagus bahwa kunjungan wisatawan masih belum pulih.

Kunjungan wisatawan sebagaimana dilaporkan oleh pengusaha Pariwisata baru tercapai 10 hingga 20 persen.

Tren atau minat masyarakat untuk berwisata belum kembali seperti sebelum pandemi.

Destinasi wisata yang buka saat ini kebanyakan mengandalkan kedatangan wisatawan lokal atau wisatawan dari daerah terdekat.

Sedangkan yang jauh dari destinasi kebanyakan masih belum berwisata kembali.

1 Orang Tewas Dikeroyok di Jalanan Sukolilo Surabaya, Keluarga Sebut Korban Dikeroyok 5 Orang

"Misalnya di Bangsring Banyuwangi, yang datang sebelum pandemi itu yang datang bisa sampai dari Jakarta, dan luar provinsi. Tapi sekarang yang datang dari Banyuwangi sendiri, atau Jember dan sekitarnya. Artinya masyarakat masih belum pulih dan masih trauma dengan pandemi Covid-19," tegasnya.

Selain trauma masyarakat dalam berwisata juga masih pilih-pilih dan cenderung picky menentukan destinasi yang ingin dikunjungi.

Oleh sebab itu dalam mendorong pemulihan ekonomi dari sektor Pariwisata dikatakan Bagus butuh kerja keras yang lebih dari pengelola dan juga pemerintah dalam mempromosikan wisata.

Musim kemarau, Warga di Kaki Gunung Penanggungan Mojokerto Alami Kekeringan dan Krisis Air Bersih

"Untuk bisa mendorong agar kunjungan wisata bisa segera pulih maka pelaku usaha Pariwisata harus bisa mempromosikan bahwa destinasi wisatanta memberikan rasa aman, menegakkan protokol kesehatan dengan baik, supaya masyatakat tidak was was ketika berwisata," tegas Bagus.

Begitu juga dengan pemerintah, harus terus mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pariwisata di setiap destinasi.

Agar pengendalian pencegahan penularan virus bisa terjaga dan pemulihan ekonomi bisa dijalankan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved