FAKTA Pelecehan Kedok Riset 'Dosen Swinger', Pengakuan 'Objek Tak Terhitung' & Sasar Kriteria Khusus
Berikut fakta-fakta seputar pelecehan seksual berkedok riset Dosen Swinger, ternyata menyasar kriteria tertentu.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
2. Modus
Modus yang dilakukan oleh BA bermacam-macam, mulai dari curhat tentang istrinya hingga melakukan penelitian.
Bahkan, menyamar sebagai istrinya dengan modus curhat diajak swinger.
"Saya dapat screenshot tadi malam ada sekitar 30-an screenshot, isinya detail dan vulgar kayak novel biru begitu. Dia memang menikmati menceritakan pada orang, dia menyalahgunakan rasa iba perempuan, perempuan dicurhati seperti itu kan kasihan, muncul rasa empati," tegasnya.
Menurutnya BA sempat berkomunikasi dengannya. Saat itu, dirinya tidak ada pikiran buruk terhadap BA.
Namun menjadi aneh ketika BA mengatakan untuk menyelami jaringan swinger harus melakukan kegiatan itu.
"Saya bilang peneliti tidak harus melakukan seperti apa yang diteliti, meneliti pembunuh ya tidak harus jadi pembunuh. Dari situ kan sudah aneh," tandasnya.
Disampaikannya, penyintas yang berkoordinasi dengannya mayoritas alumni UGM. Penyintas mulai dari alumni Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Fisipol.
"Yang lain saya tidak tahu, tetapi dari 50 yang teridentifikasi itu UGM semua," ujarnya.
• Viral Video 1 Keluarga Piknik & Mukbang di Pinggir Tol Cipali, Langsung Ditegur Polisi: Sangat Rawan
3. Kriteria Khusus
Tidak hanya itu, Bambang menggunakan akun media sosial istrinya agar dapat seolah-olah curhat dengan perempuan lain.
ID mengungkapkan pelaku menyasar perempuan dengan kriteria tertentu.
"Kami juga bertanya kenapa yang disasar mayoritas berjilbab. Untuk informasi, dari nama-nama yang kami pegang, hampir semuanya berjilbab kecuali (inisial) L," ungkapnya.
"Hampir semuanya menikah, kecualy L dan satu anak seorang member (komunitas) K. Banyak aktifis dihubungi. Jebul dia terobsesi sama yang begitu."