NEWS VIDEO - Penjual Pernak Pernik Kemerdekaan RI Hiasi Jalan Wonokromo, Tetap Laris Meski Pandemi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jelang HUT ke-75 Kemerdekaan RI, ramai pedagang yang menjual bendera dan pernak pernik kemerdekaan, seperti halnya di kawasan Wonokromo, Surabaya.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Surabaya rupanya tak berdampak besar pada para penjahit dan penjual bendera merah putih jelang 17 Agustus. 

Dikawasan Wonokromo, Surabaya, puluhan pedagang bendera dan pernak pernik kemerdekaan tetap menghiasi sepanjang Jalan Wonokromo setiap tahunnya.

Tidak ada yang berubah dari tahun sebelumnya, penjualan barang tematik khas kemerdekaan ini tetap laris manis diburuh pembeli di tengah pandemi Corona.

• Tragedi Perang Antar Besan saat Resepsi, Masalah Sepele, Bermula Makan Keluarga, Endingnya Hancur

• Siapa Yuliana Saputri Si Istri Cak Malik? Janda Cantik Asal Nganjuk Usia Masih Muda, Lihat Potretnya

Mulyati (40) mengatakan jika penjualan bendera merah putih ini stabil penjualannya banyak meski di musim pandemi seperti saat ini. 

Diakuinya, Sejak awal Juli para pemesan mulai banyak yang pesanan.

Dalam satu hari dirinya bisa menjahit lebih dari 100 bendera jenis umbul-umbul pesanan dan juga bendera berbentuk segi empat. 

Soal harga, Mulyati tidak menaikkan harga untuk jenis umbul-umbul merah putih.

• 30 Quotes Hari Kemerdekaan RI ke-75, 17 Agustus 2020, Kata-katanya Keren dari Bung Karno-Buya Hamka

• 15 Kalimat Ucapan Semangat HUT RI ke-75, Cocok Dibagikan ke Medsos Tanggal 17 Agustus 2020 Nanti

“Harga tetap, empat puluh lima ribu rupiah untuk umbul-umbul. sedangkan bendera merah putih mulai dari harga lima ribu hingga empat ratus lima puluh ribu rupiah,” lanjutnya. 

Pedagang yang sudah 20 tahun menjual dan menjahit bendera merah putih ini bukan hanya menjual bendera dan umbul-umbul saja. 

Ada beberapa pilihan barang khas kemerdekaan seperti masker merah putih, pernak pernik kemerdekaan dari kertas, miniatur bendera dan lampu kerlap kerlip merah putih. 

Penulis: Mayang Essa

Editor: Pipin Tri Anjani