Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wisatawan Terseret Ombak Pantai Modangan

Sultan Najib Seolah Tak Percaya, Putra Sulungnya Tak Kembali usai Liburan dari Pantai Mondangan

Sultan seolah masih belum percaya putra sulungnya, Rafi Naoufal (26), tak akan pulang lagi saat Liburan bersama teman-teman karang taruna

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Habiburrohman
KE TIGA - Keluarga dan kerabat saling bantu mengangkat jenazah Muhammad Mahin (18) di Jl Botoputih ll Surabaya, Selasa (14/10/2025). M Mahin merupakan salah satu korban tewas terseret ombak di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Minggu (12/10/2025). 

Poin Penting : 

  • Sultan Najib menceritakan kejadian yang menimpa anaknya Rafi Naoufal (26) salah satu korban wisatawan asal Surabaya yang terseret ombak di Pantai Modangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur
  • Sultan bilang bahwa anaknya sempat berpamitan hanya untuk jalan-jalan bersama teman kampung
  • Muhammad Zulfikar Maulana (23) berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, Rinaldy Hidayat (23) dan Rafi Naoufal (26) dalam kondisi meninggal dunia, dan Muhammad Mahin (18) ditemukan tak bernyawa

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sultan Najib ayah dari korban wisatawan asal Surabaya yang tersert ombak di Pantai Modangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur tatapannya kosong saat menceritakan kejadian yang menimpa putranya. 

Sultan seolah masih belum percaya putra sulungnya, Rafi Naoufal (26), tak akan pulang lagi.

Liburan singkat bersama teman-teman karang taruna ternyata berakhir jadi kabar duka.

Rafi menjadi salah satu korban tenggelam di Pantai Modangan, Kabupaten Malang.

Pantai Modangan ini terletak di Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Baca juga: Anggota Karang Taruna Surabaya yang Tenggelam di Pantai Modangan Ditemukan, Proses Pencarian Ditutup

Sebelumnya Ia berangkat dengan menggunakan mobil pribadinya. 

“Touring atau rekreasi itu sering. Cuma Sabtu malam itu minta uang Rp150 ribu buat nyucikan mobil, terus ganti plat nomor baru. Ya mungkin itu sebenarnya dia pamit,” kenang Najib pelan.

Ia menuturkan, malam itu Rafi berpamitan hanya untuk jalan-jalan bersama teman kampung. Tak ada firasat apa pun. 

Kabar kecelakaan itu didapat Minggu pagi (12/10). Najib bersama beberapa keluarga langsung berangkat ke Malang. Ia ikut menyusuri pesisir bersama tim SAR, berharap anaknya masih bisa ditemukan hidup.

Namun harapan itu sirna ketika jenazah Rafi ditemukan terapung di perairan Blitar, Senin pagi (13/10).

“Saya sampai gak tega lihat. Yang pertama memastikan malah sepupu. Kondisinya masih bisa dikenali, tapi di bagian dahi ada luka, mungkin kena batu waktu terseret ombak,” ujarnya lirih.

Najib mengenang Rafi sebagai anak yang berbakti dan tidak banyak tingkah. Ia kerap menolong teman atau saudara tanpa diminta. “Waktu ke Malang itu, baju sama sepatu saya yang dipakai. Memang anaknya begitu. Jarang macak, tapi rasa pedulinya tinggi. Adiknya saja pernah dibelikan iPhone, padahal dia sendiri masih pakai hape saya,” katanya.

Sejak jenazah Rafi tiba di kampung, rumahnya tak pernah sepi pelayat. Tetangga, teman karang taruna, hingga datang silih berganti.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved