Virus Corona di Kota Batu
Covid-19 Pengaruhi Serapan APBD Pemkot Batu, Semester Pertama Terealisasi Rp 454,1 M: Belum Maksimal
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menerangkan serapan APBD Pemkot Batu belum maksimal imbas Covid-19. Semester pertama 2020 capai 42 persen.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Realisasi untuk serapan APBD Pemkot Batu pada semester pertama 2020 mencapai 42 persen.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menerangkan, belum maksimalnya serapan terjadi akibat dampak pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Hingga Juli kemarin, serapan APBD Pemkot Batu baru terserap atau terealisasi Rp 454,1 miliar dari total APBD Rp 1 triliun.
• Maksimalkan Pelayanan, Polrestabes Surabaya Buka Layanan SKCK Baru di Mall
• Sinopsis Film Ana Maria in Novela Land, Dibintangi Edy Ganem Tayang Malam Ini di GTV Pukul 21.00 WIB
Punjul, saat ditemui di rumah dinasnya mengatakan, di sisa waktu pada semester kedua ini Pemkot Batu akan berusaha keras untuk menyerap anggaran.
Pemkot Batu mendorong agar SKPD memaksimalkan serapan anggaran di sisa waktu yang ada.
Refocusing anggaran yang dilakukan Pemkot Batu di saat pandemi ini memberikan dampak luar biasa pada keuangan Pemkot Batu.
• Keluarga di Lamongan Tolak PDP Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Mediasi Dijaga Ketat TNI-Polri
• Elias Alderete Pemain Asing Pertama yang Gabung Latihan Bersama Arema FC, Begini Kondisi Fisiknya
Baik di sisi pendapatan maupun pengeluaran. Namun Punjul mengatakan, hal itu tak hanya terjadi di Pemkot Batu. Selama pandemi ini, sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami hal serupa.
"Kalau melihat data yang serapan hingga Juli ini sudah hampir 50 persen, ini sudah bagus. Meski masih ada SKPD yang belum maksimal," ujar Punjul, Selasa (4/8/2020).
Ia mencontohkan beberapa SKPD yang melakukan serapan cukup tinggi adalah Dinas Pendidikan. Dengan capaian di atas rata-rata SKPD lainnya. Sedangkan yang rendah, seperti Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan yang masih 13,45 persen.
Meski begitu, Pemkot Batu akan meminta SKPD untuk kembali menjalankan program prioritasnya yang sempat terhambat akibat refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Setidaknya pada PAK nanti bisa dimaksimalkan untuk program yang sempat terhambat. Misal untuk Dinas Perumahan yang masih rendah karena memang program pembangunan pasar besar dalam tahap perencanaan," terangnya.
Program pembangunan Pasar Besar Batu memang menggunakan anggaran dari APBN senilai Rp 200 miliar. Tetapi untuk persiapan perencanaan seperti DED dan lainnya dari Pemkot Batu.
"Selain itu sebelah barat Pasar Sayur juga akan dibangun. Sekarang masih proses dan anggarannya sekitar Rp 5 miliar untuk pembangunan tersebut," terangnya.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud