Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Kematian Pasien Covid-19 di Malang 8,1 Persen, Bupati Sanusi: Kembali ke Kedisiplinan Masyarakat

Tingkat kematian pasien virus Corona di Kabupaten Malang mencapai 8,01 persen. Bupati Muhammad Sanusi sorot kedisiplinan protokol kesehatan.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
Freepik
ILUSTRASI sebaran virus Corona di Kabupaten Malang. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tingkat kematian pasien virus Corona ( Covid-19  ) di Kabupaten Malang masih tinggi. Presentasenya mencapai 8,01 persen. 

Menanggapi kenyataan tersebut, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengatakan ada dua sebab dan akibat dalam peningkatan ritme penularan Covid-19.

Asalnya dari kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Wisatawan di Ponorogo Jatuh dari Wahana 6 Meter, Kelebihan Muatan: Perahu Meluncur ke Dasar Sungai

Bocor Potret Ali Syakieb Fitting Baju Pengantin, Mantan Citra Kirana Mantap Nikahi Margin Wieheerm

"Kembali ke kedisiplinan masyarakat. Pemerintah hanya menghimbau masyarakat supaya disiplin protokol kesehatan," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi.

Menurut Sanusi, tingginya presentase kematian akibat Covid-19 terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya komorbid atau penyakit penyerta.

"Kalau yang meninggal itu ada penyakit bawaan," ungkap Sanusi.

Jenazah Melahirkan dalam Peti Mati Bikin Heboh, 10 Tak Kunjung Dimakamkan, Kondisi Bayinya Memilukan

Pasangan Bukan Pasutri Kepergok Berduaan di Kamar Kos Kediri, Baru 22 Tahun, Keluarga: Terima Kasih

Meski angka kematian akibat Covid-19 masih tinggi, Sanusi  berani menyebut peluang kesembuhan Covid-19 juga tinggi.

"Presentase kesembuhan 66 persen," jelas Sanusi.

Sanusi juga meragukan jika ada orang yang bisa menangani problematikan Covid-19 secara sempurna.

Kata Sanusi, virus corona tidak kasat mata. Sehingga semua orang bisa terjangkit Covid-19.

"Tidak ada orang yang bisa menjamin. Masyarakat harusnya mentaati peraturan. Karena Covid-19 tidak kelihatan, semua orang bisa kena," tegas Sanusi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo menganalisa, pasien Covid-19 yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, punya resiko kematian yang tinggi.

"100 persen pasien Covid-19 di Kabupaten Malang yang meninggal punya komorbid," ungkap Arbani.

Penyakit penyerta yang diderita mayoritas adalah tuberculosis dan diabetes. 

"Lalu penyakit kelainan organ seperti liver (hati) dan paru-paru itu rawan sekali," beber Arbani.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved