Pilkada Kabupaten Malang
Video Bacabup Sanusi Dangdutan Bareng Biduan Banjir Kritik, Pasrah: Masyarakat yang Menentukan
Bakal Calon Bupati Malang, Muhammad Sanusi banjir kritik jelang Pilkada Kabupaten Malang 2020. Pasrah terkait video dirinya nyanyi bareng biduan.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bakal Calon Bupati Malang, Muhammad Sanusi menanggapi santai gempuran kritik yang dilontarkan kepadanya.
Sang Bacawabup sedang ramai diperbincangkan usai aksinya bernyanyi dangdut bersama dua biduan perempuan ternyata direkam oleh seseorang, lalu videonya diunggah ke media sosial Facebook.
Itu dilakukannya saat menggelar deklarasi tim pemenangan Pilkada Kabupaten Malang 2020 pada Rabu (05/07/2020) malam.
• Perawakan 6 Perampok Tragedi Subuh Mencekam di Warung Haryanti, Korban Familiar dengan Muka Pelaku
• Pasangan Bukan Pasutri Kepergok Berduaan di Kamar Kos Kediri, Baru 22 Tahun, Keluarga: Terima Kasih
Alhasil, sosok petahana ini sempat viral jadi bahan perbincangan di dunia maya.
"Tergantung masyarakat. Mana yang baik dan mana yang dipilih itu kan masyarakat yang menentukan," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).
Sanusi juga turut berkomentar, tentang potensi kekalahan calon kepala daerah petahana di daerah yang masuk zona merah virus Corona ( Covid-19 ).
• Perawakan 6 Perampok Tragedi Subuh Mencekam di Warung Haryanti, Korban Familiar dengan Muka Pelaku
• Curhat Viral Cowok Tinggal di Rumah 6 Hektar, Ngos-ngosan ke Garasi, Jalan ke Gerbang 100 m: Capek!
Asumsi tersebut pernah disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian beberapa lalu. Seperti yang diberitakan sejumlah media mainstream.
Sanusi lagi-lagi menanggapinya dengan santai.
"Siapapun harus dipertimbangkan. Tidak hanya incumbent," ujar Sanusi.
Seolah pasrah, sosok petahana ini kembali menyerahkan sepenuhnya keputusan pemilihan kepada masyarakat.
"Karena masyarakat yang punya hak suara," beber Sanusi.
Ikut Pilkada pada masa pandemi Covid-19 dianggap Sanusi adalah tantangan.
Dia menyadari, segala aktifitas petahana tak luput dari sorotan. Tak terkecuali kritikan.
"Incumbent salah satu yang jadi pertimbangan adalah kinerja. Lalu siapapun bisa dipertimbangkan untuk dipilih," kata Sanusi.
Pengusaha tebu asal Gondanglegi ini tak gentar menghadapi kritikan. Apalagi tentang isu penanganan Covid-19.