DPRD Desak Jembatan Joyoboyo Surabaya Selesai Lebih Cepat dari Target Awal: Harus Tuntas 7 Desember
DPRD Surabaya desak proyek Jembatan Joyoboyo dituntaskan sesuai target. Bahkan kalau bisa, jembatan itu diminta selesai lebih awal: 7 Desember 2020.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPRD Surabaya desak proyek Jembatan Joyoboyo dituntaskan sesuai target.
Targetnya, Desember 2020, jembatan gantung dengan panjang 150 meter itu sudah harus bisa dioperasikan.
"Kami mendorong agar jembatan di tengah kota ini tuntas sesuai perencanaan. Hingga saat ini serapan anggaran proyek jembatan itu dilaporkan sudah 53 persen," kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono, Jumat (7/8/2020).
• VIRAL TERPOPULER: Viral Kisah Unik Besan Nikahi Besan hingga Kamar ART Raffi Ahmad Mirip Kos-kosan
• Mengintip Koleksi Kain Milik Gilang Bungkus yang Diakui Bikin Terangsang, Tali Hitam-Putih Buat Apa?
Untuk mengecek progress Pembangunan Infrastuktur kota itu, Komisi C mengecek langsung ke lokasi proyek bernilai Rp 29,8 miliar ini. Karena penasaran dengan laporan pelaksana proyek, mereka turun.
Laporan realisasi yang disampaikan pelaksana proyek justru menurut Komisi C tidak sama dengan fakta fisik dilapangan. Komisi yang membidangi Pembangunan ini pun tidak percaya begitu saja.
"Hasil pantauan di lokasi ternyata laporan serapan anggaran dengan pengerjaan proyek tidak sesuai. Kalau kita lihat baru 30 persen pengerjaan. Ini tidak boleh terjadi," tandas Baktiono.
• Keluarga Penghuni Kandang Ayam Bakal Dibuatkan Rumah, Pemkab Magetan dan Pemprov Jatim Patungan
• VIRAL Perjanjian Bermaterai Sejoli Sebelum Pacaran, Isi Terungkap, Sang Cewek Kini Takut: Keseriusan
Komisi meminta kepada Dinas PU Cipta Karya dan Pematusan untuk tidak memberikan Adendum atau reschdule proyek. Ujung-ujungnya minta dimasukkan perubahan anggaran. Ini bisa berdampak serius pada kuwalitas proyek.
Dikhwatirkam proyek prestisius itu akan dikerjakan asal-asalan oleh pelaksana proyek. Mereka akan punya pikiran akan bisa dilanjutkan pada periode tahun berikutnya.
“Kami rekomendasikan agar proyek tersebut dikebut pengerjaannya, kalau perlu dikerjakankan 24 jam. Karena pekerjaan proyek tersebut, saya rasa tidak ada imbasnya terhadap lingkungan maupun dampak pada lalu lintas yang ditimbulkan,” kata Baktiono.
Agung Prasojo, anggota Komisi C yang lain juga mendesak agar proyek jembatan gantung tersebut bisa diselesaikan lebih cepat dari target perencanaan awal.
Jembatan ikonik itu harus tuntas 7 Desember 2020.
“Jika cepat selesai, kan bisa segera dimanfaatkan untuk masyarakat, Pemkot juga dinilai bagus oleh masyarakat,” kata Agung.
Komisi C menyayangkan saat melihat pada detail design engenering (DED) jembatan itu sama sekali tidak menampakkan jembatan Joyoboyo yang menampakkan karakteristik Surabaya.
Padahal saat hearing di Komisi C yang melibatkan Dewan Kesenian Suroboyo (DKS), dan diusulkan agar pembangunan Jembatan Joyoboyo perlu menonjolkan kekhasan Suroboyo nya.
“Seperti Bung Karno membangun Tugu Pahlawan dan Monas, design yang ditampilkan menonjokan ciri khasnya. Kalau ke Tugu Pahawan yang pasti adanya di Surabaya, begitu juga dengan Monas. Masyarakat sudah paham itu,” tambah Baktiono.