Virus Corona
Detik-detik Warga Paksa Petugas Covid-19 Lepas APD, Sampai Keluarkan Ancaman, Fakta Terungkap!
Inilah detik-detik warga paksa petugaa Covid-19 lepas APD. Sampai lontarkan ancaman. Simak fakta lengkapnya!
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah detik-detik warga paksa petugaa Covid-19 lepas APD. Sampai lontarkan ancaman. Simak fakta lengkapnya!
Video warga paksa petugas Covid-19 lepas APD sedang viral di media sosial.
Fakta di balik kejadian itu pun terungkap.
• Malam Bercinta Pasutri Berujung Tragedi Mengerikan, Permainan Ekstrem Bikin Istri Tewas: Suami Ngaku
Melansir dari Kompas TV ( grup TribunJatim.com ), video itu berdurasi lebih dari tiga menit.
Peristiwa dalam video itu terjadi di Kampung Ulu, Desa Tanjungsari, Cikarang Utara, Bekasi.
Rupanya, saat itu warga menolak pemakaman jenazah yang diduga terpapar Covid-19.
• Tragedi Mengerikan Malam Cinta Pasutri, Paginya Istri Tewas Tercekik, Suami Akui: Permainan Bahaya
Mereka tidak terima jenazah kerabat mereka dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Warga meminta jenazah untuk dishalatkan terlebih dulu.
Warga sempat mengusir dan lawan petugas.
• Kisah Asli di Balik Heboh Video Wanita Tua Dipukuli, Hati Anak Pilu: Ga Nyangka, Nasib Pelaku Ngenes
Salah satu warga bahkan sempat memaksa petugas untuk melepas baju APD yang digunakannya.
"Pakai Baju Apaan? Apaan Maksud Lo?", ucap seorang warga mengatakan pada salah satu petugas yang memakai APD.
"Buka Baju Lo! Baju Lo buka!" tambahnya lagi, dikutip TribunJatim.com, Senin (10/8/2020)
Terdengar pula ancaman-ancaman yang dilontarkan oleh warga kepada para petugas.
Pantaskah?
• Kisah Rumah Reot Ngeyel Berdiri di Proyek Jalan, Pemilik Serakah Endingnya Pilu: Tak Dapat Apa-apa
Lihat videonya berikut ini:
Ini Sederet Alasan Warga di Berbagai Daerah Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona
Penolakan pemakaman jenazah positif Corona terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona yang saat itu Achmad Yurianto menjelaskan, jenazah pasien positif Corona tak berbahaya.
Sebab, sebelum tim medis memakamkan, jenazah telah diurus dengan prosedur yang tepat.
"Ya enggak, enggak bahaya. Kan orang tersebut sudah meninggal. Sudah dilakukan dan mengikuti prosedur yang seharusnya," kata Yuri.
Lantas apa saja alasan warga di berbagai daerah menolak pemakaman pasien korban Corona?
• Jasad Arik Multazam Pendaki yang Jatuh di Gunung Piramid Berhasil Dievakuasi
1. Dinilai terlalu dekat dengan pemukiman dan perkebunan
Masyarakat Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan memasang spanduk besar di dekat lokasi pemakaman seorang pasien positif Corona.
Spanduk itu bertuliskan, 'Kami masyarakat Kec, Jati Agung menolak dengan adanya wilayah Kota Baru Kec Jati Agung dijadikan pemakaman jenazah Corona.'
Mereka beralasan, lokasi pemakaman pasien positif Corona terlalu dekat dengan perkebunan dan pemukiman warga.
• VIRAL Ayah Bantu Anak Hias Buket Uang, Tak Sadar Dibohongi Itu Kadonya, Lihat Ending Reaksi Ayah
2. Menolak karena memiliki populasi besar
Masyarakat Kelurahan Samata, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan memblokade jalan menggunakan balok kayu dan batu, Kamis (2/4/2020).
Aksi ini dilakukan karena warga menolak wilayahnya dijadikan lokasi pemakaman pasien Covid-19.
Penolakan itu bahkan berakhir ricuh.
Pemerintah memilih kelurahan tersebut karena dinilai jauh dari pemukiman warga, namun hal tersebut langsung dibantah warga.
"Kami sampaikan kepada pemerintah bahwa Anda keliru, sebab Kecamatan Sombaopu adalah wilayah dengan populasi warga terbesar di Kabupaten Gowa," kata salah seorang warga, Imran.
"Kami dengan keras menolak wilayah kami dijadikan lahan pemakaman pasien Corona," kata dia.
• Nasib Janda Dijadikan Bonus Jual Rumah, Calon Pembeli Muncul, Viral: Dinikahi dari Korea Selatan
3. Warga merasa tak diberi tahu
Warga Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen dan Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas membunyikan kentongan dan memblokade jalan.
Aksi penolakan ini berujung pembongkaran dan pemindahan makam jenazah pasien positif Corona dari wilayah mereka.
Kepala Desa Karangtengah Karyoto menjelaskan, warga merasa tak diberi informasi mengenai pemakaman jenaszah pasien positif Corona hingga mereka kecewa.
Pemakaman jenazah pasien positif Corona di wilayahnya, kata dia, dilakukan secara diam-diam.
Mereka menuntut makam dibongkar dan jenazah dipindah dari wilayah itu.
• Viral Istri Tua Cemburu Suami Beli Rumah Buat Istri Mudanya, Kerahkan Eskavator untuk Robohkan Rumah
4. Takut tertular virus
Ratusan warga di Antang, Kelurahan Manggala, Makassar menolak pemakaman jenazah PDP Covid-19.
Alasannya, mereka takut tertular virus jika jenazah dimakamkan di wilayah mereka bermukim.
"Pemerintah Kota akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang jenazah virus Corona tidak menular," kata Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb.
Ia mengaku akan menggencarkan sosialisasi mengenai prosedur pemulasaraan jenazah korban Corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Viral Warga Paksa Petugas Covid-19 Lepas Baju APD dan Kompas.com dengan judul Ini Sederet Alasan Warga di Berbagai Daerah Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona, Apa Saja?.