Simulasi Masuk Sekolah di Malang, Sutiaji: Kami Ingin Tanamkan Kedisiplinan Pada Anak
Rencana simulasi masuk sekolah di Kota Malang kini sedang digagas oleh Pemerintah Kota Malang.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rencana simulasi masuk sekolah di Kota Malang kini sedang digagas oleh Pemerintah Kota Malang.
Simulasi tersebut rencananya akan dimulai pada pekan depan ini sembari menunggu kesiapan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji ternyata memiliki alasan tersendiri kenapa tetap ngeyel ingin anak-anak masuk ke sekolah.
Meski saat ini Kota Malang masih masuk dalam kategori zona merah.
• Sekolah Siap Uji Coba Tatap Muka Terbatas, Ketua Yayasan YP2 Malang: Kembali Pada Kesiapan Orangtua
• BREAKING NEWS: Tiga Bocah Alami Kecelakaan di Jembatan Ngujang 2 Tulungagung seusai Balapan
"Simulasi masuk sekolah ini ada nilai plusnya kok, kami ingin menananmkan kedisplinan kepada anak-anak,"
"Ketika mereka disiplin, nanti bisa mereka sampaikan pula kepada orang tuanya masing-masing," ucapnya, Senin (10/8).
Sutiaji menyampaikan, bahwa kepala daerahlah yang mengerti kondisinya di masing-masing daerah saat menerapkan simulasi masuk sekolah
Hal tersebut kata dia juga sesuai dengan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
• Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka SMA, SMK dan SLB di Jawa Timur akan Dimulai 18 Agustus 2020
Nantinya, hasil dari simulasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi, sebelum sekolah benar-benar sudah diperbolehkan masuk.
"Nantikan ada apa saja yang kurang bisa kami kuatkan. Dan kita harus coba dan punya keberanian," ucapnya.
Skema penerapan simulasi masuk sekolah nanti akan diterapkan berdasarkan jam dan kelas.
• Ditemukan Mayat Berlumur Darah di Akses Menuju Suramadu, Tanpa Identitas: Pakai Masker Persebaya
Misalkan pada hari pertama yang masuk kelas 1 dan kelas 6, hari kedua kelas 2 dan kelas 5 dan hari ketiga kelas 3 dan kelas 4.
Sutiaji menyampaikan, bahwa skema tersebut dilakukan, agar nantinya sikap anak kelas 6 bisa menjadi contoh anak kelas 1.
"Jadi yang besar bisa memberikan contoh ke kecil agar dapat ditiru. Dan simulasinya akan dimulai pada pekan depan di masing-masing kecamatan. Sembari Kita tunggu kondisi di masing-masing daerah dengan melihat perkembangan Covid-19," tandasnya.
Penulis: Rifky Edgar
Editor: Pipin Tri Anjani
• Drama Wanita Cantik Pilih Menjanda Daripada Hemat, Nikah Seminggu Lalu Ceraikan Suami, Apa Gunanya