Momentum Hari Remaja Internasional, Anwar Sadad: Pemuda Harus Jaga Idealisme
Sekretaris Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad mengingatkan generasi muda untuk konsisten menjaga idealisme.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekretaris Gerindra Jatim, Anwar Sadad mengingatkan generasi muda untuk konsisten menjaga idealisme.
Hal ini disampaikan Anwar Sadad dalam momentum Hari Remaja Internasional atau yang dikenal sebagai International Youth Day.
"Hari ini adalah Hari Remaja Internasional, International Youth Day, ditetapkan oleh PBB sejak 12 Agustus 1998, dan diperingati pertama kali pada tahun 2000," kata Sadad melalui keterangan tertulisnya yang diterima Surya.co.id, Rabu (12/8/2020).
Sesuai tema Hari Remaja Internasional tahun ini, "Youth Building Peace", Sadad menyebut hal ini sesuai citra anak muda hari ini. "Citra anak muda yang well-educated, well-informed, berpikir masa depan, dan berpikir positif," katanya.
• Ashanty Ucap Jijik ke Anang Hermansyah, Awalnya Paksa Suami Jujur soal 1 Hal, Ibu Aurel: Aku Mohon
• Lutung Jawa Ditemukan Mati Mengenaskan di Kabupaten Malang, PROFAUNA Bantu Usut Pelaku
• Rizky Billar dan Lesty Kejora Setingan Panggung Kata Ridho DAcademy, Melaney Kaget: Gak Real Love?
Hal ini sekaligus memberikan optimisme bahwa masa depan dunia di tangan anak muda. "Ada optimisme masa depan akan menjadi lebih baik, dunia tanpa konflik dan kekerasan," kata Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Sekalipun demikian, ia berharap anak-anak muda untuk konsisten menjaga idealismenya. "Idealisme dalam melawan sisi buruk modernitas dengan selalu mengedepankan sisi positifnya," katanya.
"Sebab, idealisme, seperti ditulis Tan Malaka, adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh anak muda," kata Sadad yang juga Anggota DPRD Jatim empat periode ini.
Sadad menjelaskan bahwa Hari Remaja Internasional ini menjadi penting karena peran remaja makin hari makin diperlukan. Sebab, peradaban modern ditentukan pengetahuan dan informasi.
Pengetahuan dan informasi merupakan bidang yang identik dengan dunia anak muda.
"Pengetahuan yang menerabas batas sumber pengetahuan hanya mungkin dilakukan dengan cara mengintegrasikannya dengan teknologi informasi," katanya.
Integrasi pengetahuan dan informasi telah menghasilkan revolusi teknologi informasi, dan sejarah membuktikan bahwa anak-anak muda di usia belia berada di balik revolusi itu.
"Kemajuan teknologi mempersatukan individu di seluruh belahan dunia, menjadi modal penting membangun perdamaian dunia," pungkasnya. (bob/Tribunjatim.com)