Pilkada Tuban
Ditinggalkan PAN di Pilkada Tuban 2020, Partai Gerindra Gunakan Rencana Cadangan
Partai Gerindra menegaskan akan tetap mengikuti gelaran Pilkada Tuban 2020. Meskipun koalisi yang digalang Partai Gerindra ditinggalkan PAN.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
"Target kami adalah mengusung calon yang menang dan dapat memperjuangkan harapan rakyat," tegas Soepriyatno.
Awalnya, Partai Gerindra mengusung pasangan tersebut dengan berkoalisi bersama PAN dan Nasdem (total 10 kursi).
Namun, belakangan PAN mengubah arah dukungan kepada Setiajit-Armaya yang berkoalisi dengan PDIP, PPP, PBB, dan Hanura dengan total 12 kursi.
"Kalau teman-teman (Gerindra dan Nasdem) kecewa, kami sangat memahami," kata Ketua DPD PAN Tuban, Agung Supriyanto kepada TribunJatim.com ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (14/8/2020).
"Namun, kami akui juga arus dinamikanya sangat cepat. Dari yang awalnya bersama-sama, kemudian seperti ini. Kami yakin ada kedewasaan politik dari teman-teman partai lainnya," kata Anggota DPRD Jatim ini.
• Pemkab Tuban Bakal Kucurkan Dana untuk Bantuan Stimulus Permodalan UKM Terdampak Pandemi Covid-19
Setelah PAN berbalik arah dukungan, jumlah koalisi Gerindra (lima kursi) dan Nasdem (2 kursi) tak cukup memenuhi syarat pencalonan. Sebab, jumlah tersebut kurang dari 20 persen dari total kursi DPRD Tuban yang mencapai 50 kursi.
Langkah Partai Gerindra untuk membentuk koalisi baru pun dirasa kian terjal mengingat Setiajit mengklaim memiliki dukungan lima partai. Apalagi, dua partai lainnya, Golkar dan Demokrat juga sudah memberikan rekomendasi kepada pasangan lainnya, Aditya Halindra Faridzki-Riyadi.
Praktis, dari 11 partai di DPRD Tuban, kini hanya dua partai saja, yakni PKB (16 kursi) dan PKS (1 kursi) yang belum menentukan dukungan. Apabila PKB membentuk poros sendiri tanpa koalisi, maka dipastikan poros yang digalang Gerindra pun bubar.
Editor: Dwi Prastika