Virus Corona di Tulungagung
Tak Bisa Lakukan Praktik di Rumah, Siswa SMK Tulungagung Perlu Pembelajaran Tatap Muka
Siswa SMK di Tulungagung membutuhkan praktik. Sebab muatan materi di sekolah kejuruan 70 persen adalah praktik, dan 30 persen teori.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Mereka yang masuk sekolah adalah para siswa yang mendapatkan jadwal praktik.
“Yang teori tetap melakukan pembelajaran daring dari rumah. Mereka yang masuk juga dibagi menjadi dua,” sambung Rofiq.
• 1 Siswa Tulungagung Positif Covid-19, Dindikpora Masih Dukung Kunjungan Guru di Wilayah Sulit Sinyal
• JPU Kejari Tulungagung Banding Putusan Terdakwa Korupsi Bantuan Sapi Dinas Peternakan Jatim 2017
Dengan sistem pembelajaran baru ini, seorang siswa masuk sekolah selama satu minggu, dan satu minggu berikutnya belajar online.
SMKN 3 Boyolangu juga mengatur kedatangan siswa dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama pukul 07.00 WIB, gelombang ke-2 pukul 07.30 WIB, dan gelombang ke-3 pukul 08.00 WIB.
Demikian juga kepulangan diatur pada pukul 11.00 WIB, 11.30 WIB, dan pukul 12.00 WIB.
Setiap hari pihak sekolah juga wajib mengisi daftar isian untuk memastikan kesehatan setiap anak.
“Setiap hari ada check list dan dilaporkan ke Gugus Tugas. Satu per satu kesehatan anak diperhatikan,” ujar Rofiq.
• Bendera Merah Putih Dikibarkan di Gedung Tertinggi Kota Kediri, Libatkan Pemanjat Tebing Profesional
• RSUD dr Iskak Tulungagung Buka Layanan Rapid Test dan Swab Gratis, Warga Cukup Tunjukan KTP dan KK
Sedangkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan dilakukan dengan syarat ketat.
Siswa harus mendapat izin dari orang tua, dan mendapat izin dari dunia usaha atau dunia industri.
Jika salah satu izin tidak didapat, maka PKL tidak bisa dilaksanakan.
Editor: Dwi Prastika