KUA-PPAS Diserahkan, Target Pendapatan APBD Jawa Timur 2020 Turun Rp 1,96 Triliun
Pemerintah bersama DPRD Jawa Timur telah bersepakat soal Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara ( KUA-PPAS ) perubahan 2020.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
"Sejak pandemi Covid-19, angka pengangguran akibat PHK naik. Jumlah korban PHK yang mendaftar di program ini saja mencapai enam ribu orang dan ini berpotensi bertambah. Mereka berusia di atas 40 tahun dan tentu sulit mendapatkan pekerjaan sehingga masuk ke UMKM," katanya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad.
Dia mengatakan, ada beberapa hal yang bisa menjadi pengungkit pendapatan daerah untuk mengejar target di akhir tahun.
"Sejak Juli, kami optimistis penurunan pendapatan tidak sedalam perkiraan eksekutif (Dinas Pendapatan Daerah menyebut angka 30 persen). Saya perkirakan hanya 10-15 persen saja," katanya.
Di samping menargetkan soal pendapatan, Anwar Sadad juga mengingatkan beberapa aspek penting dalam belanja daerah.
• Momentum HUT RI ke-75, DPRD: Jawa Timur Siap Dukung Presiden Jokowi Buat Lompatan
"Harus ada cover terhadap beberapa program yang berkaitan langsung recovery ekonomi, serta beberapa program recovery sosial. Termasuk, mata anggaran program di beberapa sektor seperti pendidikan, perempuan, dan anak," pungkasnya.
Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat ekonomi Jawa Timur pada triwulan II 2020, terkontraksi 5,90 persen dibandingkan triwulan II 2019 (YoY). Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 34,54 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi pada ekspor luar negeri sebesar 18,70 persen. Kemudian diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 7,55 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,79 persen.
Editor: Dwi Prastika
