Virus Corona di Kota Batu
Masih Ada Covid-19: Siswa SMKN 2 Kota Batu Wajib Bagikan Lokasi Terkini Sepulang Sekolah Tatap Muka
Para pelajar SMKN 2 Kota Batu yang telah melakukan pembelajaran tatap muka wajib bagikan lokasi terkini via WhatsApp. Pastikan siswa tak keluyuran.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Para pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Batu telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Setelah jam pulang sekolah, mereka diwajibkan membagikan lokasi terkini melalui aplikasi WhatsApp kepada guru pengampu.
Kepala Sekolah SMKN 2 Batu, Heni Mahendrayani menjelaskan, hal tersebut dilakukan agar guru mengetahui kalau pelajar langsung pulang ke rumah selepas dari sekolah.
• Rizky Billar Dijuluki Rossa Presiden Anjay, Sikap Gebetan Lesty Tak Ambil Pusing, Semoga Amanah
• 4 Tanda Nyeri Menstruasi Tak Normal yang Perlu Diwaspadai Wanita, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Dengan adanya pemantauan yang ketat itu, diharapkan pembelajaran tatap muka yang sudah dimulai sejak 18 Agustus lalu itu berjalan efektif dan aman di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
“Pengamanannya super ketat, ketika anak pulang, harus membagikan lokasi secara langsung agar terpantau melalui. Itu upaya untuk desain tatap muka benar-benar efektif dan aman,” ujar Heni saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2020).
Heni menerangkan, di hari ketiga masa pembelajaran tatap muka, belum ada kendala yang dihadapi. Para siswa yang hadir ke sekolah separoh dari 25 persen kapasitas kelas. Mereka pun harus mendapatkan surat izin dari orangtua jika ingin sekolah.
• Bangun Sirkuit Motor Cross di Gempol Pasuruan, Beri Kesempatan Atlet Mud, Penonton Antusias
• Akhirnya Calon Mantu Idaman Umi Kalsum Bocor, Sosok Jauh Bukan Artis, Ayu Ting Ting Siap Dipinang?
Pihak sekolah telah mendesain dengan cermat formulir dan pembagian terhadap pelajar yang masuk ke sekolah. Adanya formulir persetujuan dari orangtua tersebut dibuat agar kapasitas pelajar dapat dikendalikan dan orangtua mengetahui kalau anaknya berangkat sekolah.
“Sisanya yang tidak tatap muka, tetap daring. Kami sudah punya pemetaan mata pelajaran mana yang daring dan tatap muka,” terangnya.
Ada 525 siswa di SMK N 2 Batu, Heni memberlakukan hanya 60 pelajar saja yang datang ke sekolah per hari. Tidak ada shift karena sekolah memiliki memiliki ruangan yang memadai.
“Satu ruang prinsipnya 10 sampai 15 siswa, tapi faktanya banyak tidak sampai 10. Ini kan masih uji coba se Jatim untuk sekolah yang dalam pengelolaan provinsi. Ada sekolah yang dirujuk untuk uji coba, Batu ini ada tiga menurut nota dinas Kacabdin. SMA Al Izzah, SLB Negeri dan SMK N 2,” tuturnya.
Jadwal pelajar yang masuk mulai pukul 7.30 hingga pukul 11.00. Selanjutnya masuk pukul 8.00 hingga 11.30. Ada tiga jam setengah pembelajaran di dalam ruangan secara tatap muka, tanpa jam istirahat. Begitu selesai belajar, para pelajar langsung pulang.
“Pengkondisian 45 menit antara lain cek protokol kesehatan, kami berikan vitamin C, gerak badan sambil caring. Masuk kelas dipandu teman-teman, ngaji sebentar, lalu belajar,” urainya.
Dalam 10 hari, pelajar berkesempatan mengikuti pelajaran tatap muka sekali. Jika zona Kota Batu membaik, maka dimungkinkan tatap muka dilakukan dalam lima hari sekali, artinya seminggu sekali.
Di tempat terpisah, Ketua Satgas Covid-19 SLBN Batu, Ikhwanto mengatakan proses pembelajaran tatap muka berjalan dengan baik. Meskipun begitu pihak sekolah menyediakan protokol kesehatan sesuai standar.
"Kendala masih belum ada, dan Alhamdulillah saat masuk sekolah ini anak-anak sudah bisa tertib. Kami juga telah memenuhi protokol kesehatan," terangnya.