Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Nganjuk Jadi 3 Minggu, Gubernur Khofifah: Wajib Triple Pengamanan

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Memasuki pekan kedua uji coba pembelajaran tatap muka di jenjang SMA SMK dan SLB di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa kembali turun meninjau langsung pelaksanaannya.

Hari ini, Senin (24/8/2020), Khofifah meninjau SLB Shanti Kosala Mastrib Nganjuk, SMKN Tanjung Anom Nganjuk, dan SMAN 2 Nganjuk.

Karena masih zona oranye virus Corona ( Covid-19 ), seluruh sekolah yang melaksanakan uji coba di Nganjuk hanya boleh mengizinkan siswa masuk sekolah dengan jumlah 25 persen dari jumlah normal.

• Bantu Pulihkan Ekonomi UMKM, Pemkab Kediri Promosikan Produk Olahan Ikan Lewat Program Griya Ulam-Q

• Masa Depan di Persebaya Surabaya Belum jelas, Begini Komentar Agen David da Silva

Dalam peninjauan itu Gubernur Khofifah meminta agar sekolah yang melakukan uji coba di Nganjuk dijadikan referensi bagi sekolah-sekolah di daerah lain yang sedang menjalani uji coba sekolah tatap muka.

Pasalnya uji coba sekolah di Nganjuk lebih ketat dalam pelaksanaan protokol kesehatannya. Setiap sekolah yang melaksanakan uji coba menggunakan triple pengamanan.

Yaitu menggunakan masker, face shield dan juga di setiap meja selain diberikan jarak juga diberikan pembatas dari kaca atau juga bisa dari plastik yang tebal.

“Ini minggu kedua pelaksanaan uji coba belajar tatap muka secara langsung, bertahap dan berlanjut. Senin lalu saya ke probolinggo, minggu kedua ini di kita di Nganjuk. Di sini ada referensi yang bisa diterapkan oleh daerah lain bahwa anak anak tak cukup pakai masker, face shield, tapi juga di meja belajar anak-anak diberikan pembatas,” kata Khofifah, usai melakukan peninjauan.

• Pasangan Selingkuh Terjaring di Kamar Kos di Kediri, Perhatikan Reaksi Pasangan Sahnya

• Calon Pelatih Arema FC Pastikan Kedatangan Dua Pemain Muda Brasil Tak Ada Kaitan dengan Dirinya

Dikatakan wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini, dengan tiga lapis perlindungan ini, maka keamanaan siswa dari penularan Covid-19 akan sangat terjaga.

Tidak hanya itu, ia juga meminta agar dalam uji coba sekolah tatap muka ini sekolah tidak menggunakan AC di ruang tertutup. Melainkan mengoptimalkan sirkulasi alami dari jendela maupun ventilasi di dalam kelas.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, sekolah tatap muka benar dibutuhkan oleh siswa. Terutama di sekolah kejuruan yang membutuhkan lebih banyak praktek di sekolah. Jika hanya mengandalkan pembelajaran online maka penyampaian materi pada siswa kurang optimal.

“Kalau untuk mengelas seperti di siswa SMK itu kan kalau hanya mengandalkan online tidak bisa, maka harus diberi kesempatan untuk pembelajaran tatap muka namun dengan menjaga ketat protokol kesehatan,” tegas Khofifah.

Pihaknya akan mempersilahkan gugus tugas kabupaten kota untuk memberikan rekomendasi bagi seluruh SMA SMK dan SLB. Karena berdasarkan evaluasi hari ini dengan diskusi dengan Bupati Nganjuk, Khofifah mengatakan bahwa uji coba sekolah tatap muka di Nganjuk akan dilakukan selama tiga pekan.

“Tapi akan disesuaikan dengan jam pembelajaranya dan juga jumlah siswanya. Namun yang harus diutamakan adalah keamanan dan kesehatan seluruh siswa dan guru,” tegas Khofifah.

Sementara itu Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan bahwa dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini diupayakan bisa lebih efektif. Untuk itu pihaknya mengusulkan agar dilakukan selama tiga minggu.

“Banyak pertimbangan, intinya agar belajar siswa bisa lebih efektif. Kita terapkan kegiatan uji coba belajar di sekolah tiga minggu tapi pelaksanannya kita jaga supaya disesuaikan jumlah siswa dan jumlah jamnya, serta kepatuhan menggunakan masker di semua tempat kita akan membuat perbup bagi siapa yang melanggar,” tegasnya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Heftys Suud