Apotek Online Lifepack
Mengenal Hipertensi Bareng Tim Lifepack: 4 Faktor Ini Bisa Meningkatkan Risiko Hipertensi
Mengenal penyakit hipertensi. Tim Lifepack ditinjau dr Irma Lidia bagikan faktor agar terhindar dari risiko hipertensi.
TRIBUNJATIM.COM - Apakah Anda mengenal penyakit hipertensi?
Hipertensi merupakan kondisi dimana pembuluh darah terus-menerus meningkatkan tekanan.
Tekanan darah diciptakan oleh kekuatan darah yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri) karena dipompa oleh jantung.
Semakin tinggi tekanan, maka semakin sulit jantung memompa darah .
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, jumlah penderita hipertensi menurut diagnosa dokter adalah 8,4%.
Sedangkan jumlah penderita hipertensi berdasarkan ukuran tekanan darah adalah 34,1%.
Angka tersebut tentu tidak bisa dianggap sepele, mengingat penyakit ini dapat menimbulkan penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke.
Lalu apa saja faktor risiko hipertensi, dan apa yang Anda bisa lakukan untuk mencegahnya?

Berikut beberapa informasi mengenai faktor risiko hipertensi yang telah Tim Lifepack rangkum untuk kamu, ditinjau dr Irma Lidia.
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
Terdapat beberapa faktor risiko hipertensi yang tidak dapat Anda ubah atau perbaiki, seperti usia, keturunan dan riwayat keluarga.
Namun, Anda masih dapat mengubah beberapa faktor risiko agar terhindar dari risiko hipertensi.
Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi.
Konsumsi Makanan Tinggi Garam
Konsumsi makanan yang terlalu tinggi natrium (garam) dan kalium yang terlalu rendah membuat Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena tekanan darah tinggi.
Garam biasanya banyak ditemukan dalam makanan, bumbu penyedap, dan pengawet.
Menurut Pedoman Gizi Seimbang, konsumsi garam sebaiknya sebanyak 1 sendok teh per hari.
Hal ini untuk mengurangi risiko hipertensi.
Selain itu konsumsi kalium berlebih sebagai mineral yang dibutuhkan tubuh juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Kalium ditemukan dalam banyak makanan, pisang, kentang, kacang-kacangan, dan yogurt yang memiliki kadar kalium tinggi.
Kurang Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik secara teratur membantu jantung dan pembuluh darah Anda tetap kuat dan sehat, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat, di mana dengan menjaga berat badan normal kita dapat mengurangi salah satu faktor risiko hipertensi lainnya, yaitu obesitas.
Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan selama 30-45 menit per hari dan minimal 3-5 kali seminggu.
Obesitas
Obesitas berarti Anda memiliki berat badan yang tidak normal. Obesitas membuat jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Dengan berjalannya waktu, jantung Anda dapat terus mendapat beban yang semakin berat dan menimbulkan tekanan pada pembuluh darah Anda.
Biasanya, obesitas berkaitan dengan kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang tinggi. Konsumsi lemak trans dan lemak jenuh secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas.
Selain tekanan darah tinggi, obesitas juga bisa memicu penyakit jantung dan diabetes.
Pengukuran antropometri yang seperti BMI (Body Mass Index), lingkar pinggang, dan lingkar pinggul dapat digunakan untuk mengukur kelebihan berat badan, obesitas, dan obesitas sentral.
Dalam International Journal of Hypertension, disebutkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas adalah faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi (faktor risiko yang dapat diubah) untuk berisiko lebih tinggi terhadap hipertensi.
Orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko dua kali lipat lebih besar terhadap hipertensi dan orang dengan obesitas memiliki risiko lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan orang yang kekurangan berat badan dalam penelitian ini.
Konsumsi Alkohol Berlebih dan Perilaku Merokok
Konsumsi terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Menurut CDC, pada wanita seharusnya mengonsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari dan pria seharusnya mengonsumsi alkohol tidak lebih dari dua gelas sehari.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko Anda terhadap hipertensi. Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah Anda.
Selain itu nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, dan menghirup karbon monoksida yang dihasilkan dari asap rokok akan mengurangi jumlah oksigen yang bisa dibawa oleh darah Anda.
Dalam International Journal of Hypertension juga disebutkan bahwa konsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan risiko Anda terhadap hipertensi.
Orang dengan konsumsi alkohol memiliki risiko 1,55 lebih besar dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi alkohol.
Sedangkan pada perokok miliki risiko 1,86 lebih besar terhadap hipertensi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Itulah beberapa informasi mengenai faktor risiko hipertensi.
Mulailah pola hidup sehat seperti konsumsi garam seimbang, pembatasan konsumsi makanan yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh, hindari perilaku merokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Kami dapat membantu anda memenuhi kebutuhan obat untuk penyakit kronis. Unduh aplikasi Lifepack melalui Google Play Store maupun App Store sekarang.
Sedangkan untuk tahu lebih banyak soal hipertensi, bisa mengikuti webinar yang mengusung tema "We The Health Series - FIGHT HYPERTENSION 'The Silent Killer'! yang digelar Jumat, 28 Agustus 2020, mulai pukul 09.30 - 10.45 WIB.
Webinar gratis untuk umum ini menghadirkan dua narasumber, yakni dr Tunggul D Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM (Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia) dan Natali Ardianto (CEO Lifepack dan Jovee).
Untuk pendaftarannya, silahkan klik link berikut: http://bit.ly/hipregis
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention
International Journal of Hypertension
Pedoman Gizi Seimbang
World Health Organization