Pupuk Langka, Petani ini Gelar Demo Sendiri di Depan Pemkab jember
Jumantoro, petani asal Kecamatan Arjasa, menggelar aksi tunggal di depan Kantor Pemkab Jember, Kamis (27/8/2020). Aksi tunggal itu menuntut ketersedi
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Jumantoro, petani asal Kecamatan Arjasa, menggelar aksi tunggal di depan Kantor Pemkab Jember, Kamis (27/8/2020). Aksi tunggal itu menuntut ketersediaan pasokan pupuk bersubsidi untuk petani Jember.
"Karena saat ini pupuk bersubsidi tidak ada. Saat ini yang terjadi adalah harga komoditi terjun bebas, pupuk subsidi amblas, petani tertindas," tegas Jumantoro kepada TribunJatim.com.
Pupuk subsidi di Jember menipis karena kuota pupuk bersubsidi berkurang.
Aksi tunggal Jumantoro itu menggantikan rencana aksi yang awalnya akan dilakukan oleh ribuan orang petani. Awalnya petani yang tergabung dalam Forum Petani Jember, yang jumlahnya mencapai ribuan orang hendak turun jalan.
Mereka menyuarakan menipisnya pupuk bersubsidi yang saat ini dibutuhkan petani. Apalagi selama tiga bulan terakhir, kondisi pupuk bersubsidi menipis akibat pengurangan kuota.
• Sakit dan Tak Lagi Miliki Dua Kaki, Harapan Ibu Muda di Lamongan Ini Punya Kaki Palsu Mulai Terjawab
• Meggy Wulandari Tergolek Lemas Pasca Cerai dari Kiwil, Stres Kerja Keras sampai Ajak Anak Jualan
• Pria Teler Aniaya Pemandu Lagu, Wanita Mojokerto Tagih Uang Tip Rp 50 Ribu Babak Belur Dipukuli
Namun aksi ribuan orang petani gagal dilakukan. "Kami diberi pengertian bapak-bapak polisi, katanya kalau aksi banyak orang pasti akan berdesakan. Dikhawatirkan timbul klaster baru di penyebaran virus Corona atau Covid-19," tutur Jumantoro kepada TribunJatim.com.
Mau tidak mau, Jumantoro bersama sejumlah orang memberi pemahaman kepada petani untuk tidak aksi. Pemahaman itu dibarengi janji dari pihak Pemkab Jember akan memenuhi ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani.
"Dinas terkait menjanjikan akan menggelontorkan pupuk bersubsidi. Infonya besok akan dikirim. Namun jika tidak direalisasi, maka jangan salahkan petani untuk tetap turun jalan nanti," tegasnya.
Meskipun para petani menuruti permintaan polisi, Jumantoro tetap diminta melakukan aksi untuk menyuarakan tuntutan petani. Aksi akhirnya dilakukan seorang diri oleh Jumantoro. Hanya ada beberapa orang petani yang menemani Jumantoro, meski tidak ikut aksi.
Jumantoro memulai aksinya di Lapangan Jelbuk. Dari Jelbuk, dia bersama beberapa orang menuju Alun-Alun Jember dan Pemkab Jember.
Dia berorasi di kap sebuah mobil. Sebuah banner bertuliskan 'pupuj subsidi tidak ada, petani menderita, tolak kartu tani, bikin petani merugi. Harga komoditi pertanian hancur lebur, pemerintsh maburrr'.
Meskipun hanya aksi tunggal, polisi menjaga ketat aksi tersebut. Bahkan pagar berduri dipasang di depan Kantor Pemkab Jember. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)