Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Tulungagung

Wagub Jatim Mampir ke SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, Pantau Pembelajaran dan Coba Alat Buatan Siswa

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengunjungi SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung. Dia juga mencoba alat cuci tangan otomatis buatan para siswa.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mencoba alat cuci tangan otomatis buatan siswa SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, Senin (31/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengunjungi SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung, Senin (31/8/2020).

Seperti tamu lain, Emil Dardak turun di halaman depan untuk cuci tangan.

Orang nomor dua di Jawa Timur ini mencoba alat cuci tangan otomatis buatan para siswa sekolah kejuruan ini.

Keran mengucurkan air tanpa ada sentuhan. Demikian juga sabun mengucur dari dispenser dengan sensor, tanpa sentuhan tangan.

Alat ini menggunakan tenaga panel surya.

Sebelum masuk ruang guru, Emil Dardak juga mencoba alat pengukur suhu tubuh otomatis karya para siswa.

Mengalami Kekeringan, Warga Desa Pakisrejo Tulungagung Mengandalkan Air Kiriman BPBD

Intip Penerapan Protokol Covid-19 di Ayam Lodho Pak Yusuf, Standar Restoran New Normal Trenggalek

Cukup dengan menempelkan pergelangan tangan bagian dalam, sebuah layar LCD akan menampilkan suhu tubuh.

Emil Dardak juga meninjau ke ruang guru, tempat para guru memberikan teori secara dalam jaringan (online).

“Pertama saya sangat terkesan, karena inilah salah satu SMK terbaik di Jatim. Karena memang selalu menjadi rujukan,” ujar Emil Dardak.

Wakil Gubernur Jawa Timur itu juga meninjau suana pembelajaran di dalam bengkel.

Saat mampir ke bengkel istrik, Emil Dardak sempat berdialog dengan para siswa.

Menurutnya, SMK memang tidak mungkin tanpa praktik.

Pelaku Usaha Agrowisata Belimbing Tulungagung Resah IPLT Dekat Kawasan Wisata akan Diaktifkan Lagi

Ipong-Bambang Bakal Gelar Deklarasi di Masjid Jami Kota Lama Ponorogo, Dihelat Sederhana

“Tapi saya berpesan, tunjukkan bahwa praktik di SMK bisa dilakukan dengan aman. Kalau sudah selesai, jangan keluyuran,” tegas Emil Dardak.

Sebab menurutnya, jika para siswa nantinya keluyuran selepas praktik bisa menimbulkan masalah baru.

Apalagi jika ada siswa yang sampai terinfeksi virus Corona ( Covid-19 ), maka sekolah yang akan disalahkan.

Dikhawatirkan akan muncul desakan publik agar praktik SMK dihentikan.

“Karena tidak bisa dibedakan, kenanya dimana. Jangan sampai nanti sekolah yang disalahkan,” ujar Emil.

Diprotes Warga karena Bau, IPLT Tulungagung akan Dioperasikan dengan Penyempurnaan Teknis

Emil juga sempat melihat alat pembasmi serangga buatan siswa.

Alat ini telah diuji coba di perkebunan kol di Kecamatan Sendang.

Serangka kaper (kupu-kupu kecil) yang menyebabkan serangan ulat bisa dibasmi dengan alat ini.

Untuk pengoperasian siang hari, alat ini menggunakan tenaga surya.

Sedangkan saat malam alat ini menggunakan baterai, yang diisi lewat panel surya siang hari sebelumnya.

Seusai meninjau seluruh praktik, Emil memuji protokol kesehatan yang diterapkan.

Kisah TKW Tulungagung Jadi Korban Human Trafficking di Arab Saudi, Nasibnya Pilu: Tidak Sesuai Janji

“Semua tertib, konsentrasi tinggi, jaga jarak dan memakai masker. Disiplin SMK ini seperti di pabrik. Jadi menambahkan protokol kesehatan bukan sesuatu yang sulit bagi siswa SMK,” tutur Emil.

Lebih jauh Emil mengungkapkan, pembelajaran tatap muka di Jawa Timur menyesuaikan zona setiap daerah.

Untuk SMA masih dalam tahap uji coba, sedangkan SMK adalah uji coba praktik.

Secara total jumlah SMA dan SMK yang melakukan tatap muka kurang dari 30 persen.

“Untuk yang nonpraktik (di SMK), tetap dilakukan secara daring,” pungkas Emil.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved