Pilkada Surabaya
BREAKING NEWS - Siang ini Suksesor Risma yang Diusung PDIP di Pilkada Surabaya Diumumkan, Siapa Dia?
Setelah beberapa ditunda, akhirnya calon yang diusung PDIP maju Pilkada Surabaya 2020 jadi suksesor Risma terkuat. Apa bisa kalahkan Machfud Arifin?
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
"Karena tidak pengen Surabaya kemudian turun kondisinya," ujar Risma yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan itu.
Selain itu, Risma mengatakan jika PDI Perjuangan juga menginginkan figur pemimpin yang berwawasan maju. Butuh pemimpin visioner di kota pahlawan.
Sebab, hal itu penting agar ketika ada masalah, pemimpin tak kelabakan. Kemudian, kemajuan Surabaya juga perlu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Gus Hans dan Relawan Whisnu Sakti Buana Jelang Rekom Turun
Disisi lain, menjlang rekomendasi PDIP untuk Pilwali Surabaya 2020 diterbitkan, Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) kian kencang mendapat dukungan dari relawan Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana (WS).
Besar harapan Relawan WS agar keduanya bisa berpasangan di Pilkada Surabaya 2020.
Puluhan relawan WS wilayah Lakarsantri bertemu Gus Hans di Surabaya, Senin (31/8/2020) malam. Gus Hans yang ditemani sejumlah sosok muda dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren mengunjungi warung rawon H Suparan, kuliner kas Surabaya yang memang dikenal legendaris.
Puluhan orang berkaus merah berlogo PDIP bertuliskan Whisnu Sakti Buana, langsung menyambut kehadiran Gus Hans dengan salam khas PDIP: Merdeka! Sambil mengepal kan tangan, mereka dijawab Gus Hans juga dengan pekik serupa.
Sambil menyantap makan malam, obrolan berlangsung akrab dan hangat. Mulai seputar kebudayaan hingga kondisi terkini Surabaya.
"Di luar dugaan ternyata disambut hangat relawan Mas Whisnu, dan alhamdulillah mereka memberikan support yang baik. Serta, memberikan rasa percaya diri kami untuk bisa mengikuti proses (pencalonan) berikutnya," ucap Gus Hans ditemui seusai acara.
Tak hanya soal Pilkada Surabaya 2020, obrolan juga terkait seni budaya yang memang mengakar kuat di daerah Lakarsantri, Lontar dan sekitarnya. Misalnya masih ada sedekah bumi dan pelestarian budaya tradisional lainnya.
Sebagai pecinta seni, Gus Hans berharap agar Surabaya tidak kehilangan identitas dengan kultur budaya yang ada.
"Boleh kita menjadi kota metropolitan, tapi jangan lupakan tentang budaya lokal yang ada. Think globally, act locally. Kita boleh berpikir global tapi action kita, sikap kita harus berpijak pada kearifan lokal," paparnya.
Gus Hans juga memuji olahan rawon di daerah itu. Apalagi rawon adalah salah satu menu unggulan Kota Pahlawan. "Rawonnya enak, bisa diulang datang kembali," ucapnya.
Artinya, kuliner di Surabaya ini makin beragam dan bisa masuk dalam konsep wisata apa pun. "Tidak sekadar makanan ya, tapi pengunjung juga bisa menikmati agar mereka kembali ke Surabaya," katanya.